Terbaru

Korea Selatan Mulai Terprovokasi Aksi Korea Utara

NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Aksi saling provokasi antara Korea Selatan dan Korea utara terus berlangsung. Kedua negara diketahui memang masih terlibat perang sebelum akhirnya meneken perjanjian gencatan senjata pada 27 Juli 1953 silam. Artinya, belum ada perjanjian damai antara Korsel dan Korut melainkan hanya gencatan senjata. Gencatan senjata itu dirancang untuk memastikan penghentian menyeluruh permusuhan dan segala tindakan pasukan bersenjata di Korea sampai sebuah penyelesaian damai akhir tercapai.

Korea Utara sendiri sejak hampir dua tahun belakangan terus mengembangkan alutsistanya, termasuk program pengembangan senjata nuklir yang berhasil membuat panas perpolitikan internasional terutama di kawasan.

Seakan tak mau ketinggalan, Korea Selatan juga sudah mulai bersiap-siap untuk kemungkinan menghadapi konflik lanjutan (perang) dengan negara tetanggganya yang dikenal menganut paham komunis. Korsel dilaporkan telah mempersiapkan kapal selam sebesar 1.800 ton yang bisa menyerang ratusan sasaran.

Kapal selam Yu Gwan-sun, nama dari salah satu pahlawan nasional Korsel. Kapal selam ini mampu menghadapi 300 target di bawah air dengan menggunakan rudal kapal selam ke darat, Haeseong.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

Kapal Selam ini juga dikatakan mampu melakukan perjalanan pulang-pergi dari Selatan ke Hawaii tanpa pengisian bahan bakar.

Dilaporkan The Daily Star, perwira angkatan laut Korsel berencana untuk mengomandani sub baru tersebut pada bulan Desember setelah melatih anggota awak kapal.

“Dengan keintiman dan kelayakan uniknya, Yu Gwan-sun adalah senjata strategis inti nasional, sekaligus simbol angkatan laut yang kuat untuk mengontrol maritim. Angkatan laut harus mengembangkan kekuatan tempur kapal selam untuk melindungi kepentingan nasional dan kedaulatan laut sebagai pertahanan, dan memiliki postur kesiapan yang tinggi,” kata Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Min-koo.

Korea Selatan berharap bahwa penggelaran kapal selam akan menempatkan menyaingi persiapan yang dilakukan Kim Jong-un.

Ketegangan antara kedua Korea meningkat drastis setelah Kim berhasil meluncurkan ICBM-nya ke Laut Jepang, yang secara luas dianggap sebagai ancaman langsung bagi negara-negara tetangga dan AS. Analis militer mengatakan rudal baru tersebut memiliki jangkauan 4.970, yang mampu menjangkau Alaska dan Hawaii. (ed)

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Paripurna Laporan LKPJ Bupati TA 2023

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

No Content Available