NUSANTARANEWS.CO, Timika – Kolonel Frits Wilem Rizard Pelamonia memastikan situasi dan kondisi di kampung Aroanop Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua aman dan terkendali karena sudah dijaga ketat anggota TNI.
“Saat ini kondisi kampung di atas aman terkendali di mana TNI telah memukul mundur KKSB dan mengamankan kampung Aroanop,” ujar Kolonel Inf Frits, Timika, Kamis (19/4/2018).
Seperti diwartakan, sebanyak 13 guru pengajar di Sekolah Dasar Aroanop dan Jagamin menjadi korban tindak kekerasan dan pelecehan seksual oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua.
Berdasarkan informasi Kodam 17 Cenderawasih, para guru tersebut berjumlah 18 orang. Mereka terdiri dari 11 orang guru laki-laki dan 7 lainnya guru perempuan. Namun, jajaran TNI hanya dapat mengevakuasi dari Aroanop ke Timika hanya 13 orang yang terdiri dari 7 perempuan dan 6 laki-laki. “Untuk 5 orang guru masih berada di kampung Aroanop untuk menunggu evakuasi selanjutnya,” katanya.
Menurut pengakuan salah seorang guru SD Aroanop, tindakan kekerasan yang dilakukan KKSB berlangsung pada Jumat (13/4) sekitar pukul 15.00 WIT.
“Jadi mereka masuk ke Kampung itu dengan cepat dan menyandera kita selama 45 menit dan kami juga tidak tahu apa maksud dan tujuan KKSB ke kampung itu. Kami semua para guru ditodong menggunakan senjata api di kepala,” kisah guru bernama Rano Samsul.
Samsul menuturkan, saat disandera laki-laki dan perempuan dipisah oleh KKSB. “Para sandera perempuan disiksa dengan cara dipukul, ditendang serta kelompok KKSB juga melakukan pelecehan seksual sehingga menimbulkan luka memar di wajah dan efek trauma psikologis ,” kisahnya lagi.
Tak hanya itu, anggota KKSB juga dikatakannya melakukan tindakan perampasan terhadap barang-barang milik para sandera. Menenteng senjata api dan senjata tajam, penyanderaan dan kekerasan berlangsung selama 45 menit. Setelah itu, KKSB berjumlah 20 orang itu pergi dengan membawa barang-barang korban seperti handphone, laptop, bahan makanan dan pakaian.
“Mereka semua merampas barang-barang kami, mereka berjumlah kurang lebih 20 orang dengan membawa senjata api dan senjata tajam dan kita tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Samsul. (red)
Editor: Yahya Suprabana
Sumber: Kodam17