Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Ketua KADIN Nunukan Dukung Pernyataan Pangkostrad Terkait Fanatisme Agama Yang Berlebihan

Ketua KADIN Nunukan Dukung Pernyataan Pangkostrad Terkait Fanatisme Agama Yang Berlebihan
Ketua KADIN Nunukan dukung pernyataan Pangkostrad terkait fanatisme agama yang berlebihan/Foto: Foto Ketua KADIN Nunukan, Irsan Humokor.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Pernyataan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman bahwa semua prajurit TNI agar menghindarkan diri dari fanatisme yang berlebihan kepada suatu agama dinilai oleh banyak pihak sebagai hal yang tepat

Ketua Kamar Dagang Dan Industri (KADIN) Nunukan, Irsan Humokor menilai bahwa fanatik dalam keyakinan adalah hal yang wajar, namun apabila fanatisme tersebut berlebihan, maka akan berdampak buruk pada kehidupan sosial

“Pada kodratnya manusia adalah makhluk sosial yang dalam artian membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. namun dalam berhubungan, manusia terkadang sulit bergaul atau berinteraksi, salah satu penyebabnya adalah sikap fanatik dalam diri seseorang yang berlebihan. Sehingga menurut saya, yang disampaikan Pangkostrad tersebut adalah hal yang tepat,” tutur Irsan, Jumat (17/9).

Sebelumnya, saat melakukan kunjungan ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/9) lalu,  Pangkostrad meminta memberi pengarahan kepada para prajurit yang diantaranya meminta agar menghindari fanatisme yang berlebihan.

Baca Juga:  Apa Arti Penyebaran Rudal Jarak Jauh Rusia Bagi Skandinavia?

“Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan,” tutur Dudung

Dudung juga mengingatkan agar para prajurit TNI cermat saat menyikapi pemberitaan yang beredar di media sosial.

Oleh karena itu, dia meminta agar prajurit tidak mengirimkan berita yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, Dudung juga mengingatkan agar prajurit TNI tidak mudah terprovokasi berita hoaks.

Irsan Humokor membenarkan, bahwa maraknya hoaks bukan hanya karena rendahnya literasi digital semata.  Akan tetapi,  pria yang akrab dipanggil Icang tersebut menegaskan bahwa hoaks juga terjadi akibat fanatisme yang berlebihan.

“Jangan menyangka kalau hoaks yang akhi -akhir ini marak terjadi itu karena minimnya literasi digital saja. Tapi fanatik yang berlebihan terhadap agama tertentu juga menjadi pemicu orang dengan mudan menghalalkan hoaks, fitnah dan ujaran kebencian,” tegasnya.

Fanatik yang berlebihan, lanjut Irsan, juga akan menyebabkan hilangnya sikap obyektif. Orang akan mudah merasa pihaknya selalu benar dan akan sulit menerima kebenaran dari pihak lain.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Buka Bersama 10 Anak Yatim di Kecamatan Pademawu dan Galis

“Dampak negatif fanatik bukan hanya sulitnya menjalin hubungan dengan orang lain akan tetapi fanatik yang berlebihan juga berakibat pada permusuhan karena perbedaan perbedaan sudut pandang,” ujarnya

Terlebih di wilayah perbatasan seperti Nunukan yang mayarakatnya sangat multikultural. Fanatik yang berlebihan akan memancing tumbuhnya rasa saling merendahkan bahkan memicu timbulnya konflik horizontal.

“Untuk itu saya mendukung penuh pernyataan Pangkostrad tersebut. Terlebih di Perbatasan ini, mari kita hindari fanatik yang berlebihan terhadap agama tertentu. Mari kita saling bergaul dan berbaur tanpa adanya sekat perbedaan sudut pandang, sehingga menjadikan kehidupan sosial di Perbatasan ini agar semakin damai dan harmonis,” tutupnya. []

Pewarta: Eddy Santry

 

Related Posts

1 of 3,050