NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Tanggal 25 Desember semua umat Nasrani di muka bumi merayakan hari besarnya. Suka cita tampak terlihat pada perayaan Natal tahun ini setelah hampir 3 tahun umat Nasrani terbatasi merayakanya akibat pandemi Covid-19.
Tak terkecuali di Kalimantan Utara. Umat Nasrani di Provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut nampak dalam suka citanya.
Ketua DPD KNPI Kalimantan Utara, Dr. Andi Mulyono secara khusus mengapresiasi suasan Natal di Kaltara yang berlangsung hikmad dan aman.
“Natal adalah hal yang patut kita apresiasi sebagai wujud atas rasa keimanan saudara kita yang beragama Nasrani dan kita harus saling menjaga saling mendukung agar berjalan dengan aman,” tuturnya, Minggu (25/12).
Menurut Andi, manusia sejatinya hadir di muka bumi adalah untuk saling melindungi saling menjaga. Terkait keyakinan itu adalah hak setiap orang untuk memilih dan bertanggung jawabnya kepada Tuhan.
Dalam konstitusi negara tentang keyakinan hak untuk memiliki agama atau keyakinan telah diatur di sana hak warga negara hak memiliki agama dan keyakinan dilindungi oleh negara.
“Maka kita tidak boleh mengganggu agama karena jika kita mengganggu agama maka kita mengganggu eksistensi negara itu sendiri,” tegasnya.
Andi juga mengajak agar Natal 2022 dapat menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan sebagai sebagai sesama anak bangsa dan sesama manusia.
Sebagai bangsa yang majemuk, potensi untuk terjadinya gesekan sangat rentan terjadi. Hal ini harus menjadi perhatian bersama dari berbagai elemen bangsa untuk merawat dan menjaganya agar gesekan itu tidak terjadi.
“Cara untuk mempererat dan mengikat kembali benang kebangsaan tersebut yakni, dengan menghidupkan semangat toleransi berbangsa dalam keberbedaan,” tandasnya.
Terlebih di Kalimantan Utara, Andi menyerukan agar dapat menjadikan Natal sebagai momentum bagi masyarakat untuk saling merekatkan silaturahim demi terwujudnya wilayah perbatasan yang harmonis
“Kaltara sebagai daerah Perbatasan merupakan etalase Indonesia. Maka tugas kita bersama untuk merawat segala perbedaan yang ada dalam bingkai NKRI,” pungkasnya. (ES)