NUSANTARANEWS.CO, Lumajang – Ketika Rudal Berpemandu Kh-29TE TNI AU menghancurkan target. Pada hari Senin, 19 April 2021, Skadron Udara 11, Wing Udara 5, Lanud Sultan Hasanuddin TNI Angkatan Udara melakukan latihan penembakan rudal Kh-29TE buatan Rusia terhadap target di Lumajang, Jawa Timur dengan menggunakan 2 jet tempur Sukhoi Su-30 MK2.
Kedua jet tempur Su-30MK2 adalah TS-3010 dan TS-3004 yang masing-masing membawa rudal Kh-29TE. Dalam uji coba penembakan ini, TS-3010 bertugas melaksanakan penembakan, sementara TS-3004 berfungsi sebagai cadangan.
Berdasarkan siaran resmi TNI AU, pada hari Selasa (20/4) peluncuran rudal jarak jauh atau longe range berhulu ledak 320 kilogram itu berhasil menghancurkan target di daratan secara presisi.
Dalam uji tembak ini, jet tempur andalan TNI AU Sukhoi Su-30MK take off dari Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dan melakukan penerbangan jarak jauh, menghancurkan target, lalu kembali ke pangkalan setelah melakukan air refueling dari pesawat KC-130B A-1309 Skadron Udara 32.
Selain melibatkan pesawat tanker KC-130B, dalam latihan ini juga TNI AU mengerahkan pesawat Intai Boeing 737-200 dari Skadron Udara 5 yang merekam seluruh kegiatan uji penembakan serta pesawat serang ringan EMB-314 Super Tucano dari Skadron Udara 21
Menyaksikan keberhasilan uji penembakan tersebut, KSAU dan para pejabat langsung memberikan aplaus. KSAU mengatakan bahwa latihan penembakan rudal tersebut merupakan bagian penting dari upaya TNI AU dalam meningkatkan profesionalisme penerbang tempur dalam menjalankan misi baik terhadap target udara maupun permukaan.
Rudal Kh-29TE adalah rudal udara ke permukaan (Air-to-Surface Missile) berpemandu yang dapat menyerang target di laut maupun di daratan dalam jangkauan berkisar 10 hingga 30 kilometer. Rudal dengan konsep tembak dan lupakan tersebut, setelah penguncian sebelum peluncuran, memberikan ruang bagi pilot untuk bermanuver usai penembakan.
Rudal dengan hulu ledak berat ini dapat digunakan untuk menghancurkan infrastruktur seperti landasan pacu beton, bangunan, depot, dan jembatan, serta menenggelamkan kapal berbobot hingga 10.000 ton. (Agus Setiawan)