NUSANTARANEWS.CO – Kenali produk kecantikan bermercury. Siapa yang tidak ingin memiliki wajah putih dan merona? Semua kaum hawa pasti menginginkan wajah yang berseri, cantik dan menawan. Namun, banyak hal berbahaya yang kadang harus ditempuh kaum hawa untuk memperoleh kecantikan tersebut. Ada yang menggunakan jalur instan operasi plastik dan pembedahan, ada juga yang memilih menggunakan produk kecantikan yang kadang mengandung bahan berbahaya. Salah satu dari bahan berbahaya yang sering terkadung dalam produk kecantikan ialah Mercury. Oleh karena itu, kita perlu mengenali produk kecantikan bermercury.
Mercury atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6. Mercury merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapan-endapan mineral biji dari logam-logam berat. Mercury digunakan dalam ilmu kesehatan lebih untuk pelengkap alat kesehatan, yaitu sebagai pengisi termometer. Methyl mercury dapat dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam.
Senyawa mercury dipergunakan untuk bahan campuran krim kecantikan yang kini banyak beredar sangat berbahaya bagi kesehatan kulit dan organ dalam lainnya.
Ada beberapa bahaya dari penggunaan mercury ialah menyebabkan sakit kepala, mual, gangguan penglihatan, insomnia dan bahkan sampai kanker kulit hingga gangguan janin dan keguguran.
Beberapa ciri krim kecantikan yang mengandung mercury yang perlu diwaspadai adalah krim wajah yang lengket. Krim bertekstur kasar, tidak menyatu dan berbau parfum menyengat. Warna kosmetik sangat mencolok dan terasa gatal ketika dioleskan ke kulit. Beberapa reaksi akan menimbulkan sensasi rasa terbakar dan kulit wajah memerah.
Solusi cantik instan sangat tidak dianjurkan bagi para kaum hawa. Selain dapat menyebabkan efek kecantikan yang fiktif, lebih parahnya lagi dapat menyebabkan kerusakan organ dalam. Peggunaan produk alami lebih dianjurkan dalam upaya memperoleh kulit yang lebih cantik dan berseri. Seperti penggunaan masker dari buah buahan yang alami. (HRP/Alya)