NUSANTARANEWS.CO – Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan produksi kedelai tahun 2016 akan mengalami penurunan. Kecenderungan petani yang lebih memilih menanam padi dan jagung, membuat produksi kedelai semakin turun.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Hasil Sembiring, mengungkapkan prediksi produksi kedelai tahun ini 885,58 ribu ton biji kering, atau turun 77,61 ribu ton dibandingkan produksi 2015.
Angka prediksi tersebut dihitung dari realisasi produksi kedelai Januari-Agustus 2016, ditambah dengan ramalan produksi September-Desember tahun ini berdasarkan luas tanam.
“Penurunan produksi tersebut diperkirakan terjadi di Jawa dan luar Pulau Jawa masing-masing 75,27 ribu dan 2,34 ribu ton,” kata Hasil di kantor Ditjen Tanaman Pangan, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Pihaknya menghitung, terjadi penurunan luas panen 26,12 ribu hektar di tahun ini. Turunnya produksi kedelai juga disumbang semakin rendahnya produktivitas. Sebagai informasi, Indonesia sendiri rutin mengimpor lebih dari 2 juta ton kedelai dari Amerika Serikat setiap tahunnya.
“Memang menyedihkan. Impornya bisa naik, karena selama ini impor tak dikendalikan. Padahal tahun 1992 luas panen kita saat itu sampai 2 juta hektar. Sekarang luas panen hanya 587 ribu hektar,” ucap Hasil.
Menurutnya, penurunan produksi kedelai paling besar diperkirakan terjadi di Jawa Timur dengan produksi pada tahun 2016 diperkirakan 298 ribu ton, Aceh 23 ribu ton, dan Nusa Tenggara Barat 110 ribu ton. (Andika)