NUSANTARANEWS.CO, Jayapura – Menanggapi pemberitaan media yang menyebut saat dalam proses evakuasi, pasukan TNI melakukan serangan udara dan serangan bom yang mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas, maka secara tegas Kapendam Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan itu tidak benar.
Kabar penggunaan serangan bom ini diwartakan sejumlah media berdasarkan keterangan yang didapat dari kepala kampung di Yigi.
“Kami perlu tegaskan di sini bahwa TNI tidak pernah menggunakan serangan bom, TNI hanya menggunakan senjata standar pasukan infantri yaitu senapan perorangan yang dibawa oleh masing-masing prajurit,” ungkap Kolonel Inf Muhammad Aidi, kepada kantor berita online NUSANTARANEWS.CO, melalui pesan WhatsApp, Minggu (7/12/2018).
Dirinya menambahkan, media dan warga juga bisa melihat bahwa alutsista yang digunakan TNI hanya Helly angkut jenis Bell dan MI-17. “Tidak ada Helly serang apalagi pesawat tempur atau pesawat pengebom,” tegasnya.
Baca juga: Satgas Gabungan TNI-Polri Kembali Menemukan Jenazah Korban Pembantaian di Yigi
Selain itu lanjut Aidi, TNI juga hingga saat ini belum pernah melakukan serangan.
“Sebaliknya pada saat melaksanakan upaya evakuasi justru merekalah KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) yang menyerang Tim Evakusi sehingga terjadi kontak tembak dan mengakibatkan satu orang anggota Brimob menderita luka tembak,” ujar dia.
“Perlu juga kami gambarkan bahwa lokasi pembantaian di bukit puncak Kabo adalah kawasan hutan yang terletak sekitar 4-5 km dari pinggir kampung terdekat,” kata Aidi.
Jadi, bila ternyata ada laporan telah jatuh korban akibat kontak tembak tersebut, dirinya menjelaskan dan dapat dianalisa bahwa korbannya bukan warga sipil murni.
“Tapi mungkin saja mereka adalah bagian pelaku yang telah melaksanakan pembantaian,” terangnya.
Sebagai informasi, saat ini pasca aksi teror yang dilakukan kelompok sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) beberapa waktu lalu, satgas gabungan TNI-Polri telah menguasai sepenuhnya distrik Yigi dan Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.
Pewarta: Romandhon
Editor: M Yahya Suprabana