Puisi Sri Nia Agustin
BAGIAN KEHIDUPAN
Dari sebuah mula kita pernah jatuh cinta
Jauh sebelum rindu itu, ketika
Tuhan takdirkan tulisan untuk tempat bertemu
Menjamah napasku dengan jemari kata
Kita, kau bacakan sebagai kalimat pembuka saja
Purwokerto, 9 februari 2018
SEJENAK
Mari kita rebahkan cinta
Pada bentang lengan yang erat mendekap
Pada bidang dada yang utuh berdetak
Pada tubir pipi yang bertemu puncak-puncak pundak
Mari kita jatuhkan cinta
Pada kira-kira yang curiga tetapi memilih percaya
Pada amarah juga ciuman yang membakar
Pada bumi yang ditelan gravitasi
Pada hal lain atau waktu yang tak hendak berhenti.
Purwokerto, 18 Februari 2019
KAMU
Yang jadi tempat pulang
Yang cipta seloka malam dan siang
Yang dimana tangan berpegang
Yang membuat luka mengenang
malang
Yang terkenang
Yang tak tahu jalan pulang
Yang buat keadaan jadi gamang
Yang kemudian bersebrang
Yang hilang
Purwokerto, 19 Februari 2019
PERNAH
Aku pernah,
Menolak bunga lain demi duri-durimu
Aku ingin,
Menjadikan deru pasir jadi angin semilir
Aku akan,
Menjaga cakar batu menjadi berakar
Aku harus,
Mengubah duri dengan angin menjadikannya hangus.
Purwokerto, 20 Februari 2019
PERMAINAN KUASA TUHAN
Ketika sembir punya kuasa, ia mulai beracap
Dunia mengguncang jiwa-jiwa yang terancam
Air mata mengangankan kerinduan
Digdaya insan dapatkan peran.
Bukankah Tuhan tak lahirkan kesedihan?
Purwokerto, 21 Februari 2019
*Sri Nia Agustin, lahir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, 08 Agustus 2000. Mahasiswi Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto. Email : [email protected].
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]
Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co