NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono mengibaratkan koalisi pengusung Anies-Sandi laiknya Daud yang melawan Goliath pendukung pasangan petahana Ahok-Djarot. Untuk itu, perlu strategi khusus atau jurus utama untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga S Uno di Pilkada DKI putaran kedua.
Strategi tersebut, urai Arief diantaranya adalah melawan bersama masyarakat Jakarta semua pergerakan aktivitas tim relawan dan tim siluman Basuki-Djarot.
“Mengawasi, mencegah dan melawan tim siluman yang terdiri dari oknum-oknum yang akan melakukan kecurangan dengan berbagai cara untuk memenangkan Basuki – Djarot dengan segala cara seperti intimidasi, money politik dan kecurangan dengan sistim IT,” terang Arief dalam pernyataannya kepada nusantaranews.co, Senin (27/3/2017).
Oknum yang dimaksudkan Arief termasuk orang-orang pemerintahan, mulai dari tingkat RT hingga hingga Pemerintah pusat ditambah aparat Keamanan.
Disamping itu, pihaknya, juga akan melakukan pemantauan dan pencegahan terhadap oknum-oknum penyelenggara pilkada mulai dari tingkat KPPS hingga KPU, mulai Tingkat Panwaslu sampai Bawaslu yang mencoba melakukan kecurangan saat pra pilkada, penyusunan DPTc, pemberian surat pencoblosan, saat pencoblosan, perhitungan di TPS hingga tingkat KPUD DKI Jakarta.
“Karena sangat rawan dengan pengelembungan suara Basuki-Djarot dan penghilangan suara Anies-Sandi,” jelas Arief.
Selanjutnya, tim koalisi Partai Gerindra juga akan terus melakukan sosialisasi pada masyarkat tentang program-program Anies-Sandi, diantaranya pentingnya partisipasi masyarakat Jakarta dalam ikut menyusun program-program pembangunan dan penataan kota jakarta jika Anies-Sandi terpilih.
“Memperluas jaringan pendukungan untuk memilih Anies-Sandi melalui Tokoh agama, tokoh masyarakat, paguyuban-paguyuban suku-suku yang tinggal di Jakarta mulai dari tingkat RT hingga pusat, dan memobilisasi relawan untuk terus memperbesar jaringan relawan untuk Anies-Sandi,” paparnya.
“Yang pasti terus berkampanye yang santun, cerdas dengan tidak melakukan pendzoliman dengan cara-cara kampungan dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa serta melakukan kampanye yang menista agama, suku dan ras kompetitor kita, dan menjunjung tinggi fair play dalam pilkada putaran kedua,” sambung Arief.
Disamping itu, tim pemenangan Anies-Sandi juga akan mencegah masyarakat supaya tidak sampai melakukan tindakan anarkis dan pembalasan jika ada alat-alat kampanye Anies-Sandi dirusak, serta jika nantinya banyak kecurangan-kecurangan yang meyebabkan suara Anies-Sandi hilang atau kurang suaranya.
Strategi lainnya ialah mempersiapkan dan melatih tambahan relawan-relawan tersebut untuk saksi dan pengawas di TPS hingga KPU. (rsk/rep)
Penulis/Editor: Achmad Sulaiman