Puisi Dewi Sukmawati
Julukanku
Aku adalah tafsiran
Dengan seribu penilaian
Menjuluki dengan satu julukan
Julukanku
Tak mudah berdampingan denganku
Tak membebaskanku terbang
Dan tak bisa slalu sejalan dengan hati
Julukanku
Dengan segala tuduhan, sgala derai tangis
Yang tak tentu
Membekas pada lembar kemenangan
Julukanku
Kian menenggelamkanku pada puisi kebimbangan
Kuhanya berharap
Berhenti kau berangan hitam tentangku
Do’akan aku dengan puisi surga
Hindarkan aku dari puisi api neraka
Purwokerto, 22 Maret 2018
Melati Malam
Itu panggilanmu padaku
Dengan berjuta arti
Dan berjuta anggapan semu
Yang kian buatku tundukan kepala
Apa dayaku,
Aku hanya terbungkam tanpa suara
Dengan putihku yang tercoreng hitam
Harga diri yang tak bernilai
Dan ragaku hanya sekadar raga
Dalam relung hati
Ku panjatkan do’a
Maaf atas sgala hitam diriku
Bantulah diriku menemukan putihku kembali
Demi puisi putih yang tlah menanti
Purwokerto, 22 Maret 2018
Aku dan Musik, Sahabatku
Bukan ingin, bukan takdir
Mungkin hanya kekeliruan waktu
Yang buatku slalu menelusuri jalan
Bersama musik sederhana
Musik berjuta harapan
Pada diri yang layu tersengat terik matahari
Lemah, menahan hempasan angin
Dan tak berdaya melawan waktu
Musik berjuta harapan
Sahabat terbaik dalam diriku
Dikala kusesak, dengan waktu
Yang menelan masa indahku
Tidak, tidak untuk waktu esok
Ku akan terbang dengan berjuta mimpi
Menghapuskan waktu lalu
Untuk merasakan waktu yang sesungguhnya
Purwokerto, 22 Maret 2018
Dewi Sukmawati, Mahasiswi SKSP IAIN Purwokerto. Dari Tambakreja rt 02 rw 01, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]