NUSANTARANEWS.CO – Jerman mencari pengganti 90 jet tempur Panavia Tornado. Angkatan udara Jerman akan memilih pesawat tempur baru pada awal 2020. Menteri pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer telah mengumumkan rencana tersebut untuk menggantikan sekitar 90 pesawat pembom tempur Panavia Tornado pada akhir September lalu. Belum jelas berapa banyak pesawat tempur baru yang diinginkan Jerman – namun yang pasti akan bernilai milyaran dolar.
Secara resmi, saat ini tinggal dua jenis pesawat tempur yang menjadi pilihan: Boeing F-18 Super Hornet dan Typhoon. Sementara F-35 Lockheed Martin telah dikeluarkan dari kandidat kompetisi pada awal tahun 2019.
Untuk jangka panjang, Jerman sebenarnya sudah punya rencana bekerja sama dengan Perancis untuk mengembangkan pesawat tempur generasi berikutnya di bawah program Future Air Combat System.
Tidak mengherankan bila Jerman cenderung lebih menyukai versi Eurofighter Typhoon generasi keempat yang ditingkatkan yang dibangun oleh konsorsium Airbus, Leonardo dan BAE Systems sebagai pengganti Tornado. Alasan utamanya adalah untuk melibatkan perusahaan-perusahaan Eropa dan yang lebih penting adalah untuk memuluskan perusahaan di benua itu untuk beralih ke pengembangan platform Franco-Jerman-Spanyol.
Masalah utama angkatan udara Jerman mungkin adalah komitmennya dengan skema perang nuklir taktis NATO yang menggunakan bom nuklir Amerika. Tornado telah memenuhi standar – tapi tidak dengan F-18 Super Hornet dan Typhoon. Sehingga masalah kompabilitas ini menjadi celah yang masih memungkinkan sejumlah kecil F-35 menjadi pilihan alternatif.
Majalah Scramble mengungkapkan bahwa, “Proses sertifikasi akan memakan waktu bertahun-tahun sehingga meningkatkan biaya perawatan untuk mempertahankan 90 Tornado.” Dengan mengakuisisi F-35A kemungkinan akan membantu mempermudah proses sertifikasi untuk memenuhi kewajiban standarisasi NATO.
Defense News menganilis bahwa mengakuisisi Typhoon dan F-35 akan lebih mudah untuk menjalankan misi taktis nuklir NATO dan mendukung industri Eropa. Namun, hal itu akan memaksa angkatan udara Jerman mempertahankan dua rantai pasokan.
Pilihan alternatif mungkin adalah versi terbaru F-15E buatan Boeing yang sudah memenuhi standar NATO. Varian mutakhir F-15E merupakan pilihan bagus, karena Angkatan Udara Amerika sendiri kini kembali memesan varian terbaru F-15E untuk memperkuat armadanya meski sudah memiliki F-35 dan F-22 Raptor. (Agus Setiawan)