NUSANTARANEWS.CO – Bagi sebagian orang, mungkin memiliki anggapan jika makanan bernutrisi dikira memiliki kandungan baik untuk kesehatan, terutama kesehatan fisik. Padahal tidak selamanya anggapan itu benar. Sebenarnya makanan bernutrisi juga dapat mempengaruhi kesehatan psikologis seseorang.
Selama ini, banyak orang menganggap bahwa stres diakibatkan oleh adanya masalah dalam pekerjaan atau hidup. Namun, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa beberapa nutrisi pada makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan seseorang mengalami stres.
Makanan yang memiliki kadar garam dan lemak tinggi dapat memicu produksi hormon kortisol. Hormon kortisol ini menghambat kerja serotonin yang berfungsi sebagai penenang dan pengontrol rasa gelisah, sehingga dapat dikatakan kerja serotonin dapat mempengaruhi kondisi perasaan.
Selain menghambat kerja serotonin, hormon kortisol memiliki efek terhadap pelepasan hormon neuropeptide Y dan galanin, yang dapat mengakibatkan orang ingin mengkonsumsi makanan manis dan berlemak. Kondisi yang demikian ini bisa menjadi pemicu seseorang enggan pada makanan lain. Hal ini dikarenakan makanan bisa mempengaruhi kondisi psikologis.
Untuk itu perhatikan pola makan, untuk menghindari perasaan stress muncul dalam diri kita. Adapaun jenis-jenis makanan yang bisa menjadi pemicu stres adalah pertama, makanan siap saji, seperti nugget, bakso, sosis dll. Kedua, makanan kaleng olahan. Ketiga, makanan mengandung karbohidrat sederhana, seperti roti atau mie instan. Keempat, makanan yang mengandung lemak trans.
Selain makanan, ada beberapa minuman yang juga bisa menjadi pemicu seseorang mudah dihinggapi rasa stress. Beberapa jenis minuman yang bisa menjadi pemicu datangnya stress adalah minuman beralkohol, minuman bersoda, dan minuman berkafein tinggi. (Adhon MK)