EkonomiLintas NusaTerbaru

Jatim Kembangkan 5 Pelabuhan yang Terintegrasi dengan Kawasan Industri

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Untuk terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi, Pemprov Jawa Timur (Jatim) mengembangkan lima pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri. Di antaranya Pelabuhan Manyar JIIPE dengan area pelabuhan seluas 371 Ha dan area industri seluas 1.761 ha, pengembangan Pelabuhan Teluk Lamongan seluas 386 Ha. Ada juga pembangun Probolinggo Industrial Sea-Port City menjadi kawasan industri seluas 500 Ha, Pelabuhan Paciran dan Pelabuhan Tanjung Awar-Awar Terintegrasi dengan kawasan industri Tuban yang diusulkan 300 Ha kawasan industri.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan dengan dikembangkannya lima pelabuhan yang terintegrasi dengan industri tersebut, ia berharap bisa memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing produk industri. Tujuan akhirnya adalah dapat mendorong ekspor. Sebagai contoh, untuk pasar ASEAN, sampai dengan Semester I 2017 ini, ekspor non migas Jatim surplus USD 738,85 juta. Bahkan perdagangan dengan negara Singapura surplus USD 311,73 juta.

“Kawasan industri yang terintegrasi diharapkan dapat mendorong linkage Industri Kecil Menengah (IKM) dengan Industri Besar yang tentunya dapat mendorong transfer knowledge dan teknologi,” ujarnya di Surabaya, Selasa (10/10).

Baca Juga:  Silaturrahim Kebangsaan di Hambalang, Khofifah Sebut Jatim Jantung Kemenangan Prabowo-Gibran

Pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini mengatakan, saat ini di Jatim telah memiliki 7 kawasan industri seluas 4.819,5 Ha. Dengan area seluas itu, kawasan industri Jatim menjadi terluas nomor empat 4 di Indonesia. Kawasan industri ini memberikan kontribusi 21,08 persen terhadap industri pengolahan Nasional tahun 2016. Kawasan industri eksisting Jatim antara lain PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (Surabaya) seluas 245 Ha, PT. Pasuruan Industrial Estate Rembang (Pasuruan) seluas 563 Ha, dan PT. Sidoarjo Industrial Estate Brebek (SIEB) seluas 87 Ha. Juga, ada PT. Ngoro Industrial Park (NIP) seluas 450 Ha dan PT. Maspion Industrial Estate (MIE) seluas 341,5 Ha,PT. Kawasan Industri Gresik (KIG) seluas 140 Ha, dan PT. Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) seluas 2.993 Ha.

Ia melanjutkan, dengan komposisi di atas, jika dilakukan pengembangan lebih lanjut kawasan industrinya, maka kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB diyakininya akan semakin meningkat.

Upaya lain yang dilakukan Pemprov Jatim dalam mengembangkan kawasan industri terintegrasi dengan memberikan stimulus melalui fasilitasi, memberikan insentif serta kemudahan bagi pertumbuhan Kawasan Industri di Provinsi Jatim, melakukan promosi kawasan Industri pada level Nasional maupun internasional sehingga dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Jatim.

Baca Juga:  Saat Hadiri Halal Bihalal, Camat Bungkal Harap Sekdes Tingkatkan Kinerja

“Pemprov Jatim juga membuat Sistem Informasi Kawasan Industri (SIKI). SIKI merupakan database berbasis Information Technology (IT), sebagai media publikasi terkait promosi kawasan industri Jatim yang bertujuan untuk memudahkan investor dalam mencari lokasi pengembangan usaha yang strategis,” ungkapnya.

Selain itu, juga berkoordinasi dengan instansi terkait dalam meningkatkan infrastruktur di kawasan industri, misalnya melalui Rapat Koodinasi Kawasan Industri yang mengundang stakeholders terkait untuk membahas permasalahan dan strategi dalam pengembangan Kawasan Industri. Dan juga adanya Tim Fasilitasi Percepatan Pengembangan Kawasan Industri (TFP2KI) Jatim.

Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 23