NUSANTARANEWS.CO – Jangan Coba-Coba Lagi Membangkitkan PKI. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak setuju jika pemerintah meminta maaf terkait dengan G30S/PKI 1965. Menurutnya pemerintah tidak pantas meminta maaf atas peristiwa penumpasan Partai Komunis tersebut, sebab gerakan PKI kala itu sama halnya dengan upaya pemberontakan.
“Pakai logika saja, siapa yang berontak dan siapa yang bunuh jenderal-jenderal TNI kala itu!,” cetusnya.
Oleh karena itu, Menhan Ryamizard Ryacudu mengingatkan orang-orang yang menganut paham Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk angkat kaki dari bumi nusantara dan jangan coba-coba lagi mengusik kedamaian di tanah air.
Menhan juga menjelaskan bahwa negara kita ini negara Pancasila. Pancasila itu tidak ke kiri tidak ke kanan. Sedangkan ancaman negara saat ini banyak sekali, termasuk paham ekstrim kiri yang berhaluan komunis maupun ekstrim kanan yang berhaluan agama. Nah, kedua paham itu jelas bertentangan dengan Pancasila.
Lebih jauh dijelaskan bahwa “Pancasila itu budaya kita. Dalam budaya kita enggak ada namanya musuh-musuhan, bunuh-bunuhan. Budaya kita itu gotong royong. Kalau tidak mau gotong royong, ya keluar saja dari negara ini. Kita mau negara ini makmur, tenteram. Jadi para pendukung PKI sudahlah, kenapa mau timbul-timbul lagi. Nanti rakyat marah loh. Yang sudah lalu sudah lah. Kita mau membangun, kasihan dong Bapak Presiden tiap hari mengurus masalah ekonomi, kok mau diganggu masalah beginian. Ini kan mengganggu pembangunan,” ujarnya.
“Sekali lagi saya ingatkan PKI-PKI ini, saya ini menteri pertahanan. Saya tidak ingin terjadi keributan di negara ini,“ tegasnya.
Lebih jauh Ryamizard menghimbau agar semua masyarakat jangan coba-coba lagi membangkitkan PKI di tanah air sehingga menimbulkan polemik yang mengganggu stabilitas negara. (as/Diolah dari berbagai sumber)