Politik

Jangan Ada Politisasi Bom Gereja Surabaya

Politisasi Terorisme (Foto ilustrasi Nusantaranews)
Politisasi Terorisme (Foto ilustrasi Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dosen Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Gugun El Guyanie mengingatkan agar tragedi meledaknya bom di tiga (3) gereja di Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018 tidak dipolitisasi. Siapapun korban dan aktornya lanjut Gugun, adalah kebiadaban atau extra ordinary crime.

“Tidak ada kaitannya dengan agama manapun, dan tidak ada kaitannya dengan kelompok politik manapun,” tegas Gugun melalui keterangan tertulisnya kepada Nusantaranews.co, Minggu (13/5/2018).

Dirinya menjelaskan, ajaran suci semua agama mengajarkan cinta damai dan menjunjung tinggi nyawa makhluk Tuhan. Di dalam Al Quran, lanjut dia, mengajarkan bahwa barangsiapa membunuh satu jiwa, sama saja membinasakan kehidupan seluruh umat manusia. “Sebaliknya, barangsiapa yang melindungi satu jiwa, maka sama saja menjaga kehidupan seluruh ciptaan Allah,” ungkap pria yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris LPBH PWNU DIY tersebut.

Baca Juga:
Teroris, Hantu atau Nyata?
Peristiwa Teror 9/11 dan Fitnah Besar Bagi Umat Islam Dunia
Apakah Sama Bandit dan Teroris?

Baca Juga:  DPC PDIP Nunukan Buka Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah Untuk Pilkada Serentak 2024

Di tahun politik, satu bulan menjelang Pilkada serentak, satu tahun menjelang Pemilu 2019, isu terorisme kata dia, sangat potensial untuk dijadikan materi kampanye antar kekuatan politik yang akan bertarung dalam panggung demokrasi.

Tentu ada kelompok yang akan menyudutkan agama tertentu dengan isu jihad. Sebaliknya akan muncul kubu yang menyudutkan pemerintah yang berkuasa dengan tudingan pengalihan isu, lemah dan buruknya kinerja aparatur Polri.

“Sekali lagi, kita semua, yang masih mencintai tanah air, tempat kita lahir, bumi tempat kita bersujud dengan khusyu’, negeri yang indah seperti penggalan surga titipan Tuhan, harus kita rawat dari hama kebiadaban yang bernama terorisme. Maka jalan selamat bagi negeri yang paling disayang Tuhan ini adalah menjunjung tinggi supremasi hukum,” terangnya.

Menurutnya, dengan meletakkan supremasi hukum di atas penghakiman dan politisasi teror gereja, negara akan tetap bermartabat, rakyat tetap hidup damai, tanpa rasa takut dari ancaman teror apapun.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Kepada saudara-saudara kita umat Kristiani, kita sampaikan turut berduka yang setulusnya. Kepada seluruh korban bom gereja di surabaya, semoga Allah menghimpun dalam catatan mati sebagai syuhada yang setia kepada tanah air dan khusyuk menyembah Tuhannya,” ujar dia.

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,052