Jadi Sasaran Balas Dendam Para Teroris, Polisi Patut Cermat

Densus 88 Antiteror dikabarkan kembali menangkap dua terduga teroris di Solo, Jawa Tengah pada Minggu (18/12/2016)/Foto Sego/NUSANTARAnews

Densus 88 Antiteror (Foto Sego/NUSANTARAnews)

NUSANTARANEWS.CO – Ketua Presidium Indo Police Watch menilai kelompok teroris di Indonesia sudah sedemikian nekat. Sinyalemen itu tampak dari penyerangan terhadap polisi di Tuban Jawa Timur beberapa hari lalu.

“Untuk itu Polri perlu mencermati fenomena ini agar polisi di jajaran bawah tidak terus menerus menjadi korban serangan balas dendam para teroris,” ujar Neta S Pane dalam rilisnya.

Kendati tidak terlatih, Neta melihat para teroris yang akhirnya tewas bersimbah darah tertembus peluru timah itu sangat nekat. Dan logistik serta amunisi mereka pun cukup banyak.

“Sehingga patut menjadi pertanyaan siapa yang memasok amunisi tersebut,” kata Neta.

Hal lain yang juga patut menjadi catatan, kata Neta adalah soal rasa setia kawan dan kepatuhan para teroris terhadap atasannya sangat tinggi, sehingga rela mengorbankan nyawanya untuk melakukan serangan balas dendam hanya karena temannya ditangkap polisi, padahal mereka sendiri tidak mumpuni dalam menggunakan senjata api.

“Polisi perlu menelusuri apakah benar para pelaku adalah bagian dari keluarga besar teroris yang sebelumnya sudah tewas dalam berbagai penangkapan yang dilakukan polisi di berbagai tempat beberapa waktu lalu.

“Solidaritas jaringan ini patut dicermati agar tidak menjadi ancaman serius ke depan,” ucapnya.

Penulis: Eriec Dieda

Exit mobile version