NUSANTARANEWS.CO – Israel serang Jalur Gaza tewaskan satu keluarga tak bersalah. Juru bicara Israel Defense Force (IDF) mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan dalam serangan udara ke Gaza. Militer Israel salah menargetkan sebuah rumah yang dianggap milik pemimpin senior bernama Rasmis Abu Malhous, yang diduga oleh Israel sebagai kepala unit roket dalam organisasi perlawan Palestina yang terletak di Dir el Balah di pusat Jalur Gaza.
Serangan itu telah menewaskan sebuah keluarga dengan delapan anggota keluarganya. Peristiwa itu terjadi beberapa jam sebelum berlakunya gencatan senjata antara Israel dan organisasi perlawanan Jihad Islam yang dilaporkan oleh harian Haaretz.
Militer Israel mengatakan telah memulai penyelidikan. Tapi itu hanya retorika berulang yang sering dilakukan oleh Israel ketika membunuhi warga Paletina.
Seperti telah diberitakan, Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan sebuah serangan udara baru di Gaza pada Jumat pagi untuk “menyerang target” di wilayah tersebut.
IDF mengatakan bahwa serangan itu adalah untuk membalas serangan roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel. Namun serangan dua roket Palestina tersebut berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.
Laporan dari dalam Jalur Gaza mengatakan bahwa kota Gaza dan Hattin, sebelah barat Khan Younis, telah juga dilanda serangan IDF. Yang lain melaporkan serangan udara di dekat Rafah, di selatan wilayah itu.
Ledakan dan deru mesin jet IAF, serta bunyi lalu lalang drone memenuhi udara Gaza pada dini hari. Beberapa truk yang membawa kendaraan lapis baja IDF terlihat tergulir di jalan raya Israel pada Jumat pagi di perbatasan Gaza.
Baku tembak terjadi hanya beberapa jam setelah Jihad Islam Palestina (PIJ) dan IDF mencapai gencatan senjata. IDF melaporkan tembakan roket dari Gaza beberapa jam setelah itu. Akibat serangan Israel, sedikitnya 34 warga Gaza terbunuh dalam beberapa hari terakhir
Ada ketenangan yang mencekam di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza. Apalagi setelah militer Israel mengakui telah membom sebuah rumah yang menampung keluarga beranggotakan delapan orang termasuk tiga anak-anak yang berusia 7 hingga 13 tahun. (Banyu)