Mancanegara

Israel Ketakutan Menghadapi Serangan Rudal Hizbullah

Israel ketakutan menghadapi serangan rudal Hizbullah
Israel ketakutan menghadapi serangan rudal Hizbullah. Tampak Sistem rudal SA-17 Grizzly Rusia/Foto: Times of Israel

NUSANTARANEWS.CO – Israel ketakutan menghadapi serangan rudal Hizbullah. Militer Israel kini tengah sibuk membuat rencana perlindungan anti-rudal di 20 lokasi strategis di seluruh negeri, termasuk membangun hanggar pesawat yang diperkeras HAS (hardened aircraft shelter) atau protective aircraft shelter (PAS) pelindung hanggar yang diperkuat untuk menampung dan melindungi pesawat militer dari serangan rudal Hizbullah.

Untuk itu, angkatan udara Israel siap menggelontorkan US$ 10 juta untuk membangun HAS yang mampu menahan serangan rudal-rudal Hizbullah yang lebih canggih – terutama untuk melindungi jet tempur F-35I Adirs yang berharga mahal.

Jane’s Defense Weekly, melaporkan bahwa IAF sedang menyiapkan hangar pesawat yang diperkeras seluas 4.000 meter persegi yang tersebar di 20 lokasi, termasuk landasan pacu dan fasilitas infrastruktur pendukung lainnya.

Terkait dengan rencana itu, Kepala Komando Front Utama Mayor Jenderal Tamir Yadai memperingatkan bahwa 2,5 juta warga Israel tidak memiliki tempat perlindungan yang memadai dari serangan rudal yang mungkin dilancarkan oleh Hizbullah, kutip The Jerusalem Post.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Seperti diketahui, Israel telah menerapkan sistem pertahanan rudal berlapis-lapis, termasuk Iron Dome, sistem Arrow dan sistem pertahanan rudal David’s Sling. Sistem pertahanan berlapis ini dirancang untuk mencegat rudal balistik pada jarak antara 40 kilometer hingga 300 kilometer. Di luar itu, Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) juga telah menggelar penyebaran sistem pertahanan rudal THAAD di Israel pada awal tahun ini.

Israel semakin waspada dengan peningkatan kemampuan tempur Hizbullah yang berhasil membuat militer Israel kocar-kacir, terutama setelah Tank-Tank Markava kebanggaan Israel begitu mudah dihancurkan oleh para pejuang Hizbullah dalam perang Lebanon 2006. Akibatnya, militer Israel mengalami guncangan mental yang hebat setelah selama 33 hari menjadi bulan-bulanan pejuang Hizbullah. Hingga PBB terpaksa menghentikan perang demi menyelamatkan muka Israel. Padahal PBB biasanya diam saja melihat ulah Israel yang menginvasi dan menduduki Lebanon selama ini.

Seperti diketahui Israel mengivasi Lebanon Selatan sejak tahun 1982 untuk menghancurkan basis-basis PLO di Lebanon dan invasi ini sukses menyingkirkan PLO dari Lebanon. Sejak saat itu militer Israel terus mempertahankan pasukannya di sana hingga akhirnya berhasil ditendang keluar oleh Hizbullah pada tahun 2000.

Baca Juga:  Rezim Kiev Terus Mempromosikan Teror Nuklir

Setelah mengalami kekalahan yang memalukan dalam Perang Lebanon 2006, IDF terus berusaha untuk bangkit menaikkan mental prajuritnya yang runtuh. Israel tampaknya akan membalas dengan persiapan yang lebih matang. Salah satu persiapannya adalah membangun perlindungan bagi aset-aset militernya yang berharga dengan membuat HAS. Mengingat selama perang 33 hari itu, Hizbullah telah menembakkan hampir 5000 rudalnya, termasuk roket artileri yang memborbardir Israel.

Saat ini, Hizbullah diperkirakan memiliki sekitar 120.000 rudal dan roket beragam jenis di Lebanon. Dalam perang masa depan, Israel Defense Forces (IDF) memperkirakan bahwa Hizbullah akan meluncurkan paling sedikit seribu rudal sehari ke Israel.

Sebuah surat kabar Jerman, Bild bahkan mengabarkan bahwa Hizbullah baru-baru ini telah memperoleh sistem rudal canggih SA-17 Grizzly Rusia yang dapat memiliki implikasi serius bagi Angkatan Udara Israel. Surat kabar itu melaporkan bahwa rudal canggih tersebut sebelumnya telah diberikan kepada Suriah.(Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,065