NUSANTARANEWS.CO, Damaskus – Pada hari Jumat, Kementerian pertahanan Suriah dalam sebuah penyataan mengatakan bahwa, Israel telah melakukan serangan udara dari arah Golan yang diduduki. Kementerian juga menambahkan sistem pertahanan udara Suriah berhasil mencegat beberapa proyektil yang masuk.
Menanggapi serangan brutal Israel tersebut, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa Suriah berhak untuk merespon agresi Israel sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB untuk mempertahankan diri.
Kantor Berita Suriah SANA juga melaporkan bahwa Damaskus telah mengirim surat kepada Sekjen PBB dan Dewan Keamanan terkait serangan rudal berulang Israel dari arah Golan yang menargetkan beberapa titik di sekitar Damaskus. Damaskus mendesak PBB dan Dewan Keamanan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka di bawah Piagam PBB dan mengutuk agresi Israel itu.
Dikatakan pula bahwa, penolakan Dewan Keamanan untuk mengambil langkah-langkah tegas yang diperlukan untuk mencegah dan mengutuk serangan rezim Israel telah menunjukkan ketidakmampuan badan dunia itu dalam memikul tanggung jawabnya menjaga perdamaian dan keamanan di seluruh dunia.
Bahwa serangan Israel itu tidak dapat dipisahkan dari pendudukan ilegal Amerika Serikat (AS) di wilayah timur laut Suriah yang kaya minyak – dimana tanpa malu-malu AS menjarah kekayaan alam di sana termasuk produk pertaniannya seperti gandum.
Bukan itu saja, AS juga telah memasok senjata kepada organisasi teroris untuk menghambat upaya pemulihan keamanan dan stabilitas di Suriah – melalui serangan terror dan pembunuhan di seluruh Suriah.
Seperti diketahui, Israel yang didukung AS dan Sekutu Baratnya terus menyokong kelompok-kelompok teror yang beroperasi untuk menggulingkan pemerintah Suriah yang sah.
Terkait serangan rudal Israel yang menewaskan dan melukai 10 orang pada hari Jumat tersebut, Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk rezim Israel dan menyesalkan bungkamnya dunia internasional atas agresi itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serangan dan menyatakan simpati kepada pemerintah dan bangsa Suriah.
Kanaani mengatakan bahwa agresi dan serangan berkelanjutan oleh Israel terhadap Suriah adalah pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara dan pelanggaran berat terhadap hukum dan konvensi internasional.
Dia mengungkapkan keterkejutan dan penyesalan atas kebungkaman badan-badan internasional dan pembela hak asasi manusia yang membiaarkan tindakan ilegal Israel.
Kanaani mengatakan masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, harus memenuhi tanggung jawab mereka terhadap kejahatan Israel yang terus berlanjut. (Banyu)
