HankamMancanegara

Israel dan Singapura Kerjasama Pasarkan Rudal Pembunuh Kapal Blue Spear

Israel dan Singapura semakin mempererat hubungan kerjasama mereka
Israel dan Singapura semakin mempererat hubungan kerjasama strategis mereka dengan membuat perusahaan joint venture bernama Proteus Advanced Systems Pte Ltd untuk memasarkan sistem rudal angkatan laut berpemandu canggih Blue Spear/Foto: Wikipedia

NUSANTARANEWS.CO, Singapura – Israel dan Singapura semakin mempererat hubungan kerjasama mereka yang selama ini di bawah selubung kerahasiaan. Baru-baru ini, Singapore Technologies Engineering Ltd (ST Engineering) dengan Israel Aerospace Industries Ltd (IAI) melakukan kerja sama membuat perusahaan joint venture bernama Proteus Advanced Systems Pte Ltd untuk memasarkan sistem rudal angkatan laut berpemandu canggih Blue Spear.

Singapore Technologies Engineering Ltd (ST Engineering) percaya bahwa usaha patungan baru dengan Israel Aerospace Industries Ltd (IAI) berdasarkan rekam jejak dan kekuatan kedua perusahaan meyakini dapat memasarkan sistem rudal canggih pembunuh kapal tersebut untuk memenuhi permintaan pasar di kawasan Asia Tenggara yang terus meningkat.

Dalam Perusahaan joint venture (JV) non-government ini, masing-masing pihak memiliki saham 50%. Kesepakatan komersial ini sekaligus menandai perubahan strategis dalam kebijakan Singapura terhadap hubungan bilateral rahasianya dengan Israel.

Blue Spear (5G SSM) adalah rudal canggih terbaru untuk menjawab tantangan zaman. Rudal anti-kapal canggih ini telah dikembangkan bersama oleh ST Engineering dan IAI di bawah perjanjian pengembangan yang ditandatangani antara kedua negara beberapa tahun lalu. Berdasarkan perjanjian kerja bersama ini, peran ST Engineering mencakup desain, pengembangan, dan produksi subsistem utama seperti motor penguat dan hulu ledak.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Sementara IAI sebelumnya telah mengembangkan keluarga rudal anti-kapal Gabriel, dengan yang terbaru adalah Gabriel 5, yang dirancang untuk menembus pertahanan anti-rudal modern hard dan soft-kill – yang dirancang dengan counter-countermeasures (ECCM) elektronik canggih untuk menghadapi chaff, advanced decoys, and active ECM.

Dengan melihat wilayah Asia Tenggara sebagai target pasar yang terus berkembang pesat untuk kapal selam dan kapal permukaan. JV melihat potensi untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut dengan menawarkan sistem pertahanan yang sangat kompetitif dan canggih.

Singapura saat ini masih mengandalkan Harpoon RGM-84C buatan Amerika Serikat (AS). Rudal Harpoon digunakan oleh enam fregat multi-peran kelas Formidable Singapura dan enam korvet rudal kelas Victory. Sedangkan AGM-84C yang diluncurkan dari udara dibawa oleh pesawat patroli maritim Fokker 50 Singapura dan F-16C/D.

Dengan diperkenalkannya Gabriel 5, Angkatan Laut Israel telah mengubah beberapa kapalnya dengan senjata ini. Rudal anti-kapal ini telah meningkatkan kemampuan kapal serang cepat rudal kelas Hamina Israel.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Singapura pun tampaknya akan memasang rudal ini di kapal perangnya yang mulai beroperasi antara 2007 dan 2009, sebagai bagian dari program berkelanjutan untuk menyegarkan kemampuannya, meski belum ada konfirmasi dari Kementerian pertahanan Singapura.(Banyu)

Related Posts

1 of 3,050