NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 6 September 2017 lalu Badai Irma yang disertai angin kencang dan hujan deras menerjang Virgin Islands. Badai Irma merupakan badai tipe Tanjung Verde yang sangat dahsyat yang mampu menimbulkan bencana besar. Ini adalah badai paling kuat di Atlantik sejak 2007 silam.
Seperti dilansir CNBC, warga lokal menyatakan butuh waktu berbulan-bulan untuk dapat memulihkan sebagian infrastruktur di Virgin Islands. Badai Irma merupakan salah satu badai terbesar di Atlantik.
Dokter Libby Flowers seorang pekerja di Virgin Islands menjelaskan akibat hantaman badai tersebut sebagian besar infrastruktur di negeri kepulauan mengalami kerusakan parah. Badai membuat pasokan air, listrik dan logistik lainnya sama sekali terhenti.
“Badai Irma merupakan badai terburuk yang pernah kami lalui selama di sini,” ungkap dia.
Akibat badai Irma pada 6 September lalu banyak gedung di Virgin Islands rata dengan tanah dan tinggal puing-puing.
Dalam sejarahnya, badai Irma merupakan badai Atlantik paling kuat yang menyerang Amerika Serikat sejak Katrina pada tahun 2005. Badai tersebut menjadi badai terbesar pertama yang menyerang negara bagian Florida sejak Wilma pada tahun 2005. Badai yang dihasilkan dari musim Atlantik ini mampu menyebabkan kerusakan luas dan menimbulkan bencana besar sepanjang sejarah di bagian timur laut Kepulauan Karibia.
Dalam tragei Badai Irma kali ini, 7 WNI asal Bali yang bekerja sebagai Spa Therapist di salah satu resort di British Virgin Island, Kepulauan Karibia dievakuasi akibat terjangan badai Irma.
Pewarta/Editor: Romandhon