NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani dan timpalannya dari Bolivia Edmundo Novillo Aguilar mengadakan pertemuan di Teheran pada hari Minggu.
Dalam pertemuan tersebut, Ashtiani menekankan bahwa penguatan hubungan bilateral antara Iran dan Bolivia sebagai negara revolusioner merupakan “kebutuhan strategis” untuk melawan arogansi global.
Ashtiani juga merujuk perkembangan transisi global dimana sekelompok negara merdeka mencari kerja sama regional dan internasional yang lebih dekat guna melawan kekuatan yang ingin melemahkan dan mengalahkan negara-negara merdeka. .
Terkait dengan itu, Menteri pertahanan Iran menyatakan kesiapan negaranya untuk memenuhi kebutuhan alutsista dan teknologi canggih bagi Bolivia guna membantu negara Amerika Latin itu menghadapi ancaman.
“Kami percaya bahwa hubungan pertahanan timbal balik yang lebih kuat akan meningkatkan kekuatan pencegahan pemerintah Bolivia,” kata Ashtiani.
Sementara itu, menteri pertahanan Bolivia memuji Revolusi Islam di Iran sebagai model bagi negara-negara pencari kebebasan. Novillo juga mengagumi kemajuan luar biasa Iran dalam industri sains, teknologi, keamanan dan pertahanan meskipun mendapat sanksi asing.
Dia juga menyatakan kesiapan Bolivia untuk bekerja sama dengan Iran dalam perang melawan perdagangan narkoba, memastikan keamanan, dan di sektor ilmiah dan pertahanan.
Dalam pertemuan dengan presiden Bolivia di Teheran pada November 2015, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei memuji perlawanan heroik Bolivia dan beberapa negara Amerika Latin lainnya terhadap intimidasi front arogan dan menyatakan bahwa kebijakan Amerika berbahaya. di dunia dan di Amerika Selatan adalah mengubah identitas kaum muda.
“Kita harus melawan kebijakan imperialis ini dengan memperkuat kemauan kita dan meningkatkan komunikasi dan kerja sama kita… Republik Islam Iran akan mendukung siapa pun – tidak peduli di mana pun mereka berada – yang menentang intimidasi dan imperialisme,” kata Ayatullah Seyed Ali Khamenei. (AS)
