Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Iran Kerahkan Militernya Ke Perbatasan Azerbaijan

Iran Kerahkan Militernya Ke Perbatasan Azerbaijan
Iran kerahkan militernya ke perbatasan Azerbaijan. Dalam gambar tampak Azerbaijan menampilkan kemampuan militernya yang menggunakan sistem senjata canggih buatan industri pertahanan Israel/Foto: haaretz.com

NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Iran gelar latihan militer dengan sandi “Conquerors of Khaybar” (Penakluk Khaybar) – sebuah nama bersejarah yang diambil ketika Rasulullah Muhammad Saw menaklukkan benteng kaum Yahudi pada tahun 628 M. Dalam latihan perang diperbatasan Azerbaijan tersebut, Iran mengerahkan pasukan infanteri, pasukan khusus, unit lapis baja, jet tempur, helikopter, dan sistem rudalnya.

Baru-baru ini, Iran dilaporkan telah memusatkan pasukan dan kendaraan berat di perbatasannya dengan Azerbaijan menyusul ketegangan yang terus meningkat tidak hanya karena semakin intensifnya pasokan senjata Israel ke negara itu untuk melawan orang Armenia di Nagorno-Karabakh – Iran juga marah karena  Azerbaijan telah memberikan Mossad hak hukum untuk menjalankan operasi intelijen.

Seperti diketahui, setelah Perang Nagorno-Karabakh 2020, Azerbaijan merebut bagian dari jalan yang menghubungkan Iran ke Yerevan. Nah, baru-baru ini, pihak Azerbaijan telah mengumumkan bahwa truk-truk Iran yang menuju ke ibu kota Armenia Yerevan harus membayar biaya transit sebesar US$300 dan hanya boleh melakukan perjalanan pada siang hari saja.

Baca Juga:  Gibran Rakabuming Didaulat sebagai Ki Sunda Utama oleh Abah Anton Charliyan di Padepokan Abah Umuh Sumedang

Bukan itu saja, pada 5 Oktober, Azerbaijan telah menutup kantor pemimpin spiritual Iran di Baku sebagai reaksi atas penutupan wilayah udara Iran untuk Angkatan Udara Azerbaijan. Akibatnya Azerbaijan harus mengambil jalan memutar melewati Georgia dan Turki untuk mencapai Republik Otonomi Nakhchivan guna mengirimkan bala bantuan dan pasokan militer.

Itulah mengapa rute penerbangan melintasi wilayah udara Iran sangat diperlukan. Sebab jika pecah perang tentu akan sangat sulit mengerahkan bantuan ke daerah otonominya yang dipisahkan oleh Provinsi Syunik Armenia.

Tidak mengerankan bila Iran sekarang membantu Armenia yang dianggap telah menjadi bagian dari konflik yang lebih luas dengan Isael. Iran bahkan telah menuding Israel yang mendirikan empat pangkalan militer di Azerbaijan sebagai upaya membangun aliansi dengan negara-negara yang dekat Iran sebagai bagian dari strategi periferalnya.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian telah mengingatkan Rusia agar peka terkait potensi perubahan perbatasan di seluruh kawasan.

Dalam pernyataan pada hari Selasa (5/10) di Moskow, menjelang pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Amirabdollahian mengatakan bahwa Iran tidak akan mentolerir perubahan geopolitik dan perubahan peta di Kaukasus, kutip Al Jazeera.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

Amirabdollahian mengatakan Iran mengharapkan Rusia “untuk peka tentang potensi perubahan perbatasan di seluruh kawasan, dan peka tentang kehadiran teroris dan gerakan rezim Zionis yang mengancam perdamaian dan stabilitas regional”.

Ketegangan tinggi antara Iran dan Azerbaijan, yang berbagi perbatasan 700 km telah berlangsung sejak pertengahan September lalu – di mana Iran kemudian mengerahkan militer dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) baru-baru ini di dekat perbatasan barat lautnya dengan Azerbaijan di tengah ketegangan yang berkepanjangan menyusul perang selama 44 hari antara Azerbaijan dengan Armenia tahun lalu. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049