NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pejabat Iran dan Korea Utara dilaporkan bertemu untuk membahas peningkatan hubungan bilateral kedua negara serta cara-cara bersama untuk “melawan” Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, lapor media Iran, Senin (1/2).
Alaeddin Boroujerdi, Ketua Keamanan Nasional Parlemen Iran dan Komisi Kebijakan Luar Negeri mengatakan kepada Duta besar Korea Utara untuk Teheran, Kang Sam Hyon, hari ini bahwa “Iran dan Korea Utara berada di garis depan dalam melawan campur tangan AS sekutunya serta menentang berbagai macam tekanan dan sanksi yang dijatuhkan oleh Barat pada kedua Negara”.
Boroujerdi yang juga ketua kelompok persahabatan parlemen Iran dan Korea Utara mendesak agar pejabat kedua negara, termasuk anggota parlemen agar lebih lebih sering bertemu untuk membahas masalah yang menjadi perhatian bersama dan memperkuat hubungan.
Sedangkan Kang Sam Hyon seperti dilap[orkan media Iran mengatakan bahwa prioritas Korea Utara adalah memperluas hubungan politik, ekonomi dan pertahanan dengan Iran.
Diplomat itu juga menambahkan bahwa, AS adalah sumber ketidakstabilan dan ketidakamanan di berbagai belahan dunia, dan Korea Utara mendukung posisi Iran untuk menentang intimidasi dan campur tangan Amerika.
Terpisah, sebelumnya Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri dalam sebuah pesan baru-baru ini menyerukan perlunya adanya peningkatan interaksi dengan Korea Utara dalam upaya memastikan stabilitas regional dan melawan unilateralisme di dunia.
Komandan tertinggi Iran itu juga mengucapkan selamat kepada Jenderal Pak Su-il atas pengangkatannya sebagai Kepala Staf Umum Korea Utara yang baru.
Dalam pesannya, Jeneral tertinggi itu juga mengungkapkan harapannya agar kerja sama Iran dan Korea Utara terus tumbuh menuju penciptaan perdamaian dan stabilitas regional dan melawan tindakan apa pun yang mengganggu keamanan internasional dan unilateralisme.
Baqeri juga mendoakan kesuksesan dan kemakmuran bagi pemerintah Korea Utara dan rakyatnya.
Kerja sama Iran dan Korea Utara khususnya di bidang militer memang telah lama menjadi sorotan AS. Bahkan sejak lama menuduh Korea Utara dan Iran telah bekerja sama dalam pengembangan rudal balistik canggih. Seperti halnya sebuah laporan di Kongres AS tahun lalu yang mengatakan bahwa Iran “telah mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan Korea Utara dalam banyak program rudal balistik.”
AS juga menuding bahwa program luar angkasa dan satelit Iran hanyalah kedok untuk menutupi pengembangan rudal balistik canggih. (Banyu)
