Mancanegara

Iran Bangun Sistem Pertahanan Udara Dekat Situs Nuklirnya

Iran bangun sistem pertahanan udara dekat situs nuklirnya.
Iran bangun sistem pertahanan udara dekat situs nuklirnya/Foto: youtube

NUSATARANEWS.CO, Teheran – Iran bangun sistem pertahanan udara dekat situs nuklirnya. Langkah Iran itu diambil di tengah meningkatnya ketegangan Teheran dan Washington menjelang berakhirnya jabatan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) – terutama setelah terjadinya rentetan serangan roket di Kedubes AS di Irak baru-baru ini.

Dalam cuitannya di Twitter, Presiden Trump telah memperingatkan Iran terhadap serangan apa pun terhadap militer AS atau personel diplomatik di Irak, dan menuding milisi Irak yang didukung Iran lah yang melakukan serangan di Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad.

Meskipun tidak ada warga AS tewas atau terluka oleh serangan roket, namun Trump menegaskan bahwa situasi bisa saja berubah lepas kendali dengan cepat. Perkembangan di Irak terjadi seiring dengan akan berjalannya transisi ke Presiden terpilih Joe Biden, yang dikabarkan akan mencoba menghidupkan kembali diplomasi dengan Iran.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Menteri luar negeri Iran menepis tuduhan Trump bahwa Iran berada di balik serangan roket baru-baru ini. Kemlu Iran menilai bahwa tuduhan Washington “tidak berdasar” dan menegaskan bahwa Iran telah berulang kali mengutuk serangan terhadap situs diplomatik dan perumahan.

Meski begitu, Iran dikabarkan telah memperkuat sistem pertahanan udara di sekitar lokasi fasilitas nuklirnya sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan serangan rudal AS, tulis surat kabar Kuwait Al-Qabas, pada hari Kamis, mengutip sumber informasi dari Iran.

Menurut surat kabar itu, Teheran telah membangun sistem pertahanan udara dan pencari radar dari pasukan kedirgantaraan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) untuk melindungi fasilitas penting bagi program nuklir Iran dari serangan yang bertujuan mengganggu proses pengayaan uranium. Secara khusus, tindakan pencegahan dilakukan di provinsi Isfahan, di mana pabrik pengayaan uranium Natanz berada. (AS)

Related Posts

1 of 3,049