NUSANTARANEWS.CO, Pidie Jaya – Suasana kamis (17/8/2017) di Desa Rawasari, Kecamatan Trienggadeng menjadi tidak seperti biasanya. Tampak pagi ini ratusan tamu dari berbagai desa dan lembaga datang untuk menyaksikan langsung Rumah Aman Gempa yang baru saja selesai di bangun oleh Build Change yang didukung oleh IOM.
Tampak di lokasi berbagai aktifitas yang meramaikan kegiatan Serah Terima Rumah Aman Gempa seperti Lomba Menggambar dan Mewarnai bagi anak TK dan SD, Lomba Menulis Ceramah tentang Upaya Menjaga Keluarga dalam Mengurangi Resiko Gempa bagi masyarakat se-Pidie Jaya, Cek dan Donor Darah oleh RSUD dan PMI Pijay serta Tausiyah dari Tengku Azmi.
“2 buah Rumah rangka kayu dengan dinding kawat anyam pleseter (ferro-cement) yang di bangun di Desa Rawasari dan Desa Teupin Peurahu ini kami persembahkan kepada seluruh masyarakat Pidie Jaya untuk menjadi tempat belajar model konstruksi yang aman gempa. Sekaligus kado H-2 hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-72,” ungkap Hendriyadi, Staff Komunikasi Build Change.
Acara ini di hadiri langsung oleh Pihak Donor yang di wakili oleh Bapak Peter Kern, Head of Emergencies and Community Stabilization Unit – IOM yang datang langsung dari Jakarta beserta rombongan untuk melihat hasil konstruksi yang telah berlangsung sekitar 6 minggu. Bapak Peter dan Ibu Mediatrich Triani N, Program Manager Build Change juga menyerahkan langsung secara simbolis 2 kunci rumah kepada Geuchik Teupin Perahu, Bapak Umar dan Geuchik Rawasari, Bapak Mustafa yang disaksikan oleh Bapak Mansur dari BPBD Pidie Jaya yang disambut dengan tepuk tangan dan senyum bahagia dari para warga dan tamu undangan.
Fazil Noor, salah satu Relawan Muda Rumah Aman Gempa juga rumahnya mengalami rusak berat menyampaikan terima kasih kasih atas kesempatan yang diberikan untuk terlibat dalam kegiatan Build Change and saat menerima bantuan nanti dari Pemerintah, dia akan membuat rumah aman gempa seperti yang telah di bangun oleh Build Change. “Insya Allah saya berkomitmen akan membuat rumah dinding kawat seperti ini karena selain aman gempa, modelnya pun mirip rumah permanen,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian sertifikat kepada 43 tukang dari 8 Kecamatan di Pidie Jaya yang telah dilatih dalam pembangunan rumah rangka kayu dinding kawat tersebut. Tak hanya itu, 46 Relawan Muda dan Kader Rumah Aman Gempa yang terdiri dari siswa, mahasiswa, kader posyandu dan PKK serta pemuda desa mendapatkan sertifikat atas partisipasinya dalam kampanye konstruksi rumah aman gempa untuk pengurangan resiko bencana sejak Juni – Agustus 2017.
Para relawan muda dan Kader telah membantu dalam kegiatan sosialisasi di 155 desa yang terdampak rusak berat seperti sosialisasi langsung di Meunasah atau di kantor Camat, pembagian flyer dan poster rumah aman gempa.
“Terima kasih kepada para relawan muda dan kader rumah aman gempa atas dedikasinya dalam menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan semoga itu menjadi kontribusi nyata kita dalam membantu mengurangi resiko gempa di masa mendatang” tutur Heri Safrijal, Koordinator Relawan Muda.
Ibu Ani, sapaan akrab Ibu Mediatrich Triani N dalam sambutannya menegaskan bahwa gempa tidak membunuh, namun bangunan yang tidak dibangun dengan baiklah yang membahayakan. “Bapak dan Ibu harus selalu mengikuti petunjuk 3K yakni Konfigurasi, Koneksi dan Kualitas Konstruksi untuk menjaga keluarga kita aman dari gempa,” paparnya.
Acara yang berlangsung sampai pukul 12.30 ini ditutup dengan Tausiyah dari Tengku Azmi yang menegaskan bahwa manusia bisa berusaha untuk mengurangi resiko gempa di masa mendatang dan salah satunya dengan membangun rumah yang aman gempa. (Najmi)
Editor: Ach, Sulaiman