EkonomiHankam

Investor China Selundupkan Militernya Ke Indonesia

NUSANTARANEWS.CO – China merangsek dan terus menancapkan kekuatan militernya di Indonesia. Hal tersebut terlihat dan tampak dari mengguritanya pembangunan infrastruktur seperti Pembangunan Pelabuhan, Pembangunan Jalan, Pembangunan Kereta Api, Pembangunan Jembatan di Indonesia yang didanai oleh investor China. Hal ini bukan tidak mungkin Indonesia akan bernasib sama seperti salah satu negara di Asia Tengah yaitu Tibet.

Pengamat kebijakan publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah mengisahkan riwayat Tibet yang saat ini diaku-aku oleh China merupakan bagian dari China sejak 700 tahun lalu. Pengakuan tersebut berawal dari sikap negara komunis itu yang baik terhadap negara Tibet, di mana China sangat santun kepada Tibet yakni membantu Tibet dalam membangun infrastruktur di negara kecil tersebut.

“Tapi pekerjaan-pekerjaanya itu dilakukan oleh militer China, yang dikirim ke Tibet sebagai pekerja pada proyek-proyek investasi pembangunan kereta api, jalan dan lain-lain. Namun, pada saat yang sudah ditentukan para pekerja itu mengeluarkan senjata mereka menodong polisi dan tentara, sampai akhirnya peradaban di Tibet hancur, negaranya hancur sampai sekarang mereka dalam kekuasaan China,” ungkapnya di Jakarta, Jumat, (15/7/2016).

Baca Juga:  Antisipasi Masuk Beras Impor, Pemprov Harus Operasi Pasar Beras Lokal di Jawa Timur

Nah, hal seperti itu jugalah yang saat ini tengah dilakukan oleh China terhadap Indonesia. Jika kita lihat dari Medan, Pelabuhan Belawan, Bagian Timur Sumatera kemudian masuk ke Banten, sampai akhirnya sampai ke Surabaya, daerah pesisir Indonesia kini 97 persen telah dikuasai oleh China. Jadi rupanya selain berinvestasi di Indonesia, investor China juga telah menyelundupkan para militer China ke Indonesia dengan dalih tenaga kerja proyek. Baca juga: Indonesia Harus Waspadai Klaim China di Natuna

“Dan tidak mustahil apartemen-apartemen tempat-tempat tertentu di pesisir pantai itu mereka gunakan sebagai tempat persembunyian mereka untuk mengintai perairan Indonesia,” sambungnya.

Kemudian di Sulawesi Tengah ada Pabrik Nikel yang cukup besar, dari 6700 pegawai 5000-nya merupakan pegawai dari China. Di Banten ada berapa? Ketapang ada berapa? Nah, coba anda bayangkan itu, jika sebagian besar di antara mereka adalah Militer China yang sekarang banyak menyamar menjadi tenaga kerja di Indonesia dan tiba saatnya nanti mereka (militer China) akan mengeluarkan senjata dan menodong tentara Indonesia.

Baca Juga:  Pembangunan Irigasi, Langkah Strategis Pemkab Sumenep untuk Petani Tembakau

“Yang akhirnya militer kita akan hancur, polisi juga hancur, dan negara kita juga akan hancur,” cetusnya.

Untuk itu dia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, salah satunya dengan menolak pembangunan reklamasi dan segala sesuatu pembangunan yang didanai oleh China. (Restu Fadilah)

Related Posts

1 of 3,050