NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menjadi seorang ayah bukanlah hal yang mudah, pasalnya sebagai kepala keluarga seorang mempunyai tanggung jawab yang merangkap, sebagai tulang punggung keluarga dan juga sebagai panutan untuk anak. Tentunya kondisi finansial juga bergantung kepada sosok seorang ayah.
Mencukupi keuangan keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menabung, dan perlu dicatat bahwa hidup sederhana adalah salah satu investasi.
Investasi dirasa penting agar nilai dari uang tidak berkurang, sebab, investasi juga dibutuhkan untuk melipatgandakan uang yang telah dimiliki.
Dengan investasi, seorang ayah akan mendapatkan penghasilan pasif sehingga suatu saat nanti ketika sudah tidak dapat bekerja atau pensiun, sehingga masih tetap menerima penghasilan. Namun, investasi macam apa yang seharusnya dimiliki oleh seorang ayah?
1. Investasi properti
Meskibmembutuhkan modal yang tinggi, investasi properti merupakan salah satu investasi yang sangat menguntungkan dan penting untuk dimiliki.
Pertama, yang jelas investasi tersebut bisa dimanfaatkan demi keuntungan sendiri, contohnya untuk ditinggali, tanpa mengurangi nilai investasi.
Kedua, untuk mendapatkan penghasilan bulanan, properti dapat juga disewakan tanpa mengurangi nilai investasi. Seiring dengan berjalannya waktu, nilai investasi properti akan terus meningkat karena investasi ini kebal terhadap inflasi.
2. Investasi jangka panjang
Memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak adalah tanggung jawab seorang ayah. Sebagian pria yang menyadari hal itu tentu telah menabung untuk pendidikan awal seperti TK (Taman Kanak-kanak) atau pendidikan sekolah dasar (SD), menengah pertama (SMP) hingga menengah ke atas (SMA). Tetapi pada saat mereka ingin mengemban pendidikan tinggi, biasanya sang ayah membutuhkan biaya yang cukup besar.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan melakukan investasi jangka panjang. Untuk memenuhi kebutuhan masa depan ini, ayah bisa memilih instrumen investasi seperti saham, reksa dana atau emas.
Alasannya, reksa dana termasuk salah satu investasi dengan risiko yang cukup minimal, begitu juga dengan emas. Investasi jangka panjang juga dibutuhkan untuk masa pensiun.
Saat masih muda, salah satu aset keuangan yang paling berharga adalah waktu. Jika seorang ayah yang berusia 30 tahun, maka Anda masih memiliki 30 tahun hingga usia pensiun tiba. Tetap objektif untuk pilihan investasi Anda berarti suatu instrumen yang dapat tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Sejarahnya, investasi saham merupakan salah satu produk investasi yang meningkat nilainya melebihi inflasi. Ini berarti, sebagian dana sebaiknya ditanamkan pada instrumen saham, reksa dana dan emas. Dengan investasi yang tepat, seorang tidak perlu bingung memikirkan pemenuhan kebutuhan di masa pensiun bahkan jika membutuhkan dana lebih nantinya.
Untuk merealisasikan pilihan investasi tersebut, Anda harus menerapkan kebiasaan menabung secara rutin. Setelah menentukan tujuan investasi jangka panjang, seperti untuk dana pensiun atau untuk pendidikan anak, berarti Anda telah memutuskan untuk berinvestasi; keputusan tersebut lebih penting dibandingkan pilihan instrumen investasi. Investasi yang tepat untuk Anda, mesti dilihat dari toleransi Anda terhadap risiko, kemampuan serta kebutuhan investasi.
3. Investasi jangka pendek
Sebagai seorang ayah, tentunya harus siap untuk kebutuhan darurat keluarga. Melakukan investasi jangka panjang memang merupakan hal yang harus dilakukan, tetapi selain itu, dalam berkeluarga harus memiliki dana darurat. Alasan memilih investasi jangka pendek adalah likuiditasnya yang tinggi walaupun return yang didapatkan tidak setinggi pada investasi saham atau properti.
Investasi jangka pendek termasuk tabungan deposito atau obligasi. Investasi jangka pendek ini akan menyediakan keamanan. Jumlah uang yang harus disimpan untuk penanggulangan dana darurat berbeda dan tergantung pada kebutuhan masing-masing. Idealnya, penyimpanan dana diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 3 atau bulan.
Catatan penting! Berinvestasi setelah keuangan stabil
Kesalahan yang sering dilakukan oleh orang yang ingin berinvestasi adalah mereka melakukan investasi tanpa memikirkan kondisi keuangan mereka sebelumnya. Diperlukan menimbang rasio utang, aset dengan uang tunai yang dimiliki. Lakukan investasi hanya jika kondisi finansial cukup sehat dan modal yang ditanam di dalam investasi berasal dari uang pribadi, bukan utang.
Baca: Berita/Artikel Seputar Investasi
Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman