Berita Utama
Intelijen Amerika Buktikan Putra Mahkota Arab Saudi Setujui Pembunuhan Khashoggi
Published
2 months agoon
Intelijen Amerika buktikan Putra Mahkota Arab Saudi setujui pembunuhan Khashoggi/Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud/Foto: via thekashmirwalla.com.
NUSANTARANEWS.CO, Washington – Intelijen Amerika buktikan Putra Mahkota Arab Saudi setujui pembunuhan Khashoggi. Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) telah menyimpulkan laporan intelijen mengenai keterlibatan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) yang menyetujui pembunuhan terhadap jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada 2018. Kantor Direktur Intelijen Nasional AS merilis laporan tersebut pada hari Jumat (26/2). Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Laporan itu menyebutkan, “Kami menilai bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi di Istanbul, Turki untuk menangkap atau membunuh jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.”
Alasan yang diberikan penilaian tersebut termasuk keterlibatan langsung penasihat dan pembantu dekatnya, serta dukungannya atas penggunaan tindakan kekerasan untuk membungkam para pembangkang, termasuk Khashoggi.
Laporan itu menambahkan, “Putra Mahkota memiliki kendali absolut atas organisasi keamanan dan intelijen kerajaan tersebut sehingga sangat tidak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi seperti ini tanpa izin Putra Mahkota.”
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa regu pembunuh yang beranggotakan 15 orang yang tiba di Istanbul dipimpin oleh Saud al-Qahtani, seorang pejabat dekat. penasihat pangeran yang mengklaim secara terbuka pada 2018 bahwa dia tidak membuat keputusan tanpa persetujuan pangeran.
Setelah laporan tersebut dikeluarkan, pemerintah AS mengumumkan sanksi-sanksi. Pihaknya membekukan aset-aset di AS milik seorang pejabat tinggi intelijen dan sebuah organisasi pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah AS juga mengumumkan pembatasan visa bagi 76 warga negara Arab Saudi.
Seperti diberitakan, Senator Ron Wyden yang menginisiasi undang-undang telah memaksa agar laporan itu diterbitkan. Wyden menuduh bahwa hubungan Kerajaan Arab Saudi dengan Donald Trump sebagai bagian dari hubungan “transaksional” untuk menutupi pembunuhan Khashoggi.
Seruan Wyden untuk memberikan sanksi pribadi terhadap MBS digaungkan oleh Agnès Callamard bahwa, “Pemerintah AS harus menjatuhkan sanksi terhadap Putra Mahkota, seperti yang telah dilakukan terhadap pelaku lainnya,” kata Callamard.
Menteri Luar Negeri AS, Tony Blinken mengatakan: “AS sementara tetap menjaga hubungan bilateral dengan Arab Saudi. Presiden Biden telah menjelaskan bahwa kemitraan harus mencerminkan nilai-nilai AS. Untuk itu, kami telah memperjelas bahwa ancaman dan serangan ekstrateritorial oleh Arab Saudi terhadap aktivis, pembangkang, dan jurnalis harus diakhiri. Tindakan itu tidak akan ditoleransi lagi oleh AS.” (Banyu)
Terbaru
Telkom Optimis Dukung Kedaulatan Digital Indonesia
NUSANTARANEWS.CO – Telkom optimis dukung kedaulatan digital Indonesia. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dalam penyelenggaraan Hannover Messe 2021 menjadi...
Babinsa Bersama Masyarakat Melaksanakan Penanaman Bawang Merah
NUSANTARANEWS.CO, Aceh Besar – Babinsa bersama masyarakat melaksanakan penanaman bawang merah. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi di bidang...
Sang Calon Suami
Sang Calon Suami Cerpen Oleh: Irawaty Nusa Malam Jumat. Fauziah dan calon suaminya melangkah menyusuri jalan di sebelah kuburan sepulang...
Mengenal Sayuran Kangkung Bagi Kesehatan
NUSANTARANEWS.CO – Mengenal sayuran kangkung bagi kesehatan. Bagi masyarakat Indonesia, tentu sudah tidak asing lagi dengan sayuran yang bernama kangkung?...
IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun di Tahun 2021
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – IMF prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun di tahun 2021. Baru-baru ini Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi kembali...