Hankam

Ini Pesan TNI-Polri Kepada Masyarakat Nunukan di Penghujung 2018

penghujung 2018, tahun 2018, tahun baru, tahun 2019, polri nunukan, tni nunukan, nusantaranews, pergantian tahun, awal 2019
Kapolres Nunukan, Dandim 0911/Nunukan, Dan Lanal Nunukan dan Komadan Satgas Pamtas RI-Malaysia Batalion Infanteri Raider 613/Raja Alam disela-sela Pengamanan malam Tahun Baru di Nunukan. (Foto: Eddy S)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Ini Pesan TNI-Polri Kepada Masyarakat Nunukan di Penghujung 2018. Malam 31 Desember atau lazim juga disebut malam Tahun Baru disambut oleh penduduk di berbagai tempat. Tak terkecuali masyarakat di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Walau tak seramai tahu sebelumnya, namun dari pantauan, masyarakat tetap menyambut pergantian tahun 2018 ke tahun 2019 dengan antusias seperti berkumpul di rumah dan tempat tertentu sembari memanggang sayap ayam maupun ikan.

Tidak adanya euforia pesta penyambutan tahun baru 2019 lantaran masyarakat mengikuti himbauan Gubernur Kalimatan Utara Irianto Lambrie. Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Utara melalui Surat Edaran Nomor 045.4/1626/KESBANGPOL/GUB tertanggal 21 Desember 2018 menyampaian 3 poin himbauan yang juga ditujukan kepada semua Buapati/Walikota se Kaltara dan juga ditembuskan kepada Menteri Dalam Negeri tersebut.

Ketiga Poin himbauan Gubernur tersebut antara lain meminta anak-anak muda dan remaja serta masyarakat umum agar tidak merayakanya dalam bentuk hiburan, menyalakan petasan, kembang api dan peniupan terompet. Selain meminta tempat hiburan agar tutup, surat edaran tersebut juga menghimbau agar pergantian tahun baru diisi dengan ibadah sesuai agama masing-masing.

Baca Juga:  LANAL Nunukan Berhasil Lepaskan Jaring Yang Melilit KM Kandhega Nusantara 6

Senin 31 Desember 2018, Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro mengeluarkan 4 poin himbauan kepada masyarakat Nunukan dalam menyambut datangnya Tahun Baru. Dalam empat poin tersebut, Teguh meminta masyarakat Nunukan tidak melalukan konvoi kendaraan, tidak membakar petasan, tidak menggelar pesta minuman keras dan bagi pengendara sepeda motor dilarang menggunakan knalpot brong.

“Keempat poin yang saya rilis tersebut ada dua sikap. Yang pertaman himbauan dan yang kedua larangan,” tutur Teguh disela-sela memantau pengamaman malam tahun baru di Nunukan, Senin (31/12/2018).

Untuk himbauan seperti tidak menyalakan petasan, Teguh menyerahkan kembali kepada masyarakat namun teguh meminta masyarakat memikirkan dampak baik dan buruknya jika menyalakan petasan. Sedangkan demi keamanan dan kenyamaan bersama,Teguh meminta masyarakat tidak melakuka konvoi.

“Untuk dua poin lainya, kami memang tegas dan akan lakukan penindakan kepada para pengendara sepeda motor dengan knalpot brong. Walau kami tak keluarkan perintah penindakan, tapi untuk mereka yang berpesta minuman keras, kami lakukan pemantauan,” paparnya.

Baca Juga:  HUT TNI-79: Kodim Nunukan Gelar Lomba PBB Tingkat Pelajar

Kepada masyarakat, Teguh menghimbau tak terlalu larut dalam uforia pesta perayaan. Hal tersebut lantaran saat momen pergantian tahun seiring dengan terjadinya bencana alam berupa tsunami di Selat Sunda yang menimbulkan korban jiwa dan material di sebagian wilayah Banten dan Lampung.

“Kita sisihkan kegembiraan bagi saudara-saudara kita yang saat ini tertimpa musibah. Dan jadikan tahun baru ini sebagai muhasabah atau instropeksi agar tahun depan lebih berarti dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.

Sementara itu Komandan Kodim 0911/Nunukan Let Kol Czi Abdillah Arif meminta masyarakat membuka kembali catatan peristiwa tahun 2018. Arif mengungkapkan bahwa Tahun 2018 cukup banyak suka maupun duka yg dilalui bangsa Indonesia.

Terutama, menurut Arif, dipenghujung tahun 2018 ini saja cukup banyak musibah yang melanda. Sehingga ia menilai akan lebih baik jika dalam menyambut tahun baru , juga digunakan sebagai evaluasi dan mengintropeksi diri seraya berdoa agar musibah yang telah terjadi tak terulang di tahun depan.

Baca Juga:  DanSub Den Pom AD Nunukan Tegaskan Netralitas TNI di Pilkada Adalah Harga Mati

“Selain itu kita memasuki tahun Pemilu. Selain berdoa, kita tentu juga harus mewujudkan Pemilu 2019 yang akan datang dapat berjalan aman, tertib dan sukses sebagaimana yang diharapkan,” ujarnya.

Arif juga mengajak masyarakat meninghindari perbuatan yang dapat menyebabkan retaknya kesatuan dan persatuan. Ia meminta masyarakat lebih bijak dalam menyikapi seseuatu hal apalagi sampai ikut dalam tindak menyebarkan hoax, ujaran kebencian, fitnah dan segala upaya yang dapat merusak keharmonisan.

“Walau menapaki jalan berbeda, tapi sama-sama masih menginjak bumi. Walau beda latar belakang atau pandangan politik, kita adalah satu bangsa. Saat kita menyebarkan hoax, ujaran kebencian dan cacian, sebenernya kita sedang menunjuk diri kita karena kita ini adalah saudara,” pungkas Perwira dengan dua melati tersebut.

(eddy/edd)

Editor: Almeiji Santoso

Related Posts

1 of 3,055