NUSANTARANEWS.CO – Pemikir filsafat kenamaan Indonesia, Franz Magnis Suseno menilai bahwa pertumbuhan filsafat di Indonesia masih sangat lemah. Lemah karena hampir tidak dapat dukungan sama sekali dalam lingkungan akademik.
Ia hanya menyebutkan bahwa hanya ada dua universitas negeri yang punya program studi filsafat. Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada. “Padahal di luar negeri, India misalnya saya kira setiap universitas tentu perguruan tinggi punya program studi filsafat,” kata Frans Magnis saat dimintai keterangan oleh media Jerman Deutsche Welle.
“Jadi itu saja menjadi suatu hambatan, tentu tergantung dari apa yang mau dicapai oleh penulis. Apa dia mau mencapai suatu publik?” terangnya terkait alasan dirinya memilih filsafat Jawa sebagai objek kajian.
Meski demikian, Frans menilai bahwa sesungguhnya perhatian para pembaca di bidang filsafat di Indonesia sangatlah besar.
“Pengalaman saya bahwa sebetulnya perhatian pembaca intelektual Indonesia tentang filsafat cukup besar. Jadi pasar ada. Tentu yang dimaksud adalah memang lingkungan intelektual filsafat dalam arti ilmu filsafat,” ungkap Direktur Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Menurutnya, bagi orang yang sama sekali tidak biasa berpikir teoritis kritis, maka berbicara filsafat akan dianggap terlalu berat. Karena itu, dirinya menulis tidak hanya diperuntukan untuk orang memiliki ketertarikan pada filsafat secara akademik, melainkan juga ditujukan kepada orang yang awam terhadap filsafat. (emka)