NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan Presiden Barcelona Joan Laporta dan pemilik klub Valencia Peter Lim kemarin Minggu (2/3) sambangi para pemain PS TNI (Persatuan Sepak Bola Tentara Nasional Indonesia). Kedatangan Joan Laporta dan Peter Lim ini bertepatan dengan sesi para pemain PS TNI di Lapangan Atang Sutresna, Markas Kopassus Cijantung.
Menurut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang turut menemani Joan Laporta dan Peter Lim mengatakan bahwa, kedatangan mereka untuk melihat langsung latihan PS TNI. “Kenapa saya datang? Karena hidup mati PS TNI di Liga 1 harus bertahan,” kata Gatot Nurmantyo dalam siaran resmi Puspen TNI, Senin (3/4/2017) di Jakarta.
Gatot juga menjelaskan bahwa dalam setiap pertandingan, seseorang harus mempunyai mimpi yang tinggi dan menjadi nomor 1 (satu). “Target saya adalah yang terbaik,” ucapnya.
Terkait dengan berkunjungnya mantan presiden Barcelona dan pemilik klub Valencia, Gatot mengatakan hanya ingin tahu bagaimana proses latihan para pemain.
“Kedatangan Joan Laporta dan Peter Lim, awalnya telepon-teleponan, mereka datang kesini supaya semua tahu bagaimana sistem dan rumusan sepak bola jalanan dan akademi, untuk menjadi pemain sepak bola profesional,” terang Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, Joan Laporta menyampaikan bahwa sepak bola tidak hanya menendang bola, tetapi sepak bola merupakan sesuatu yang memiliki nilai lebih, dan sepak bola adalah budaya. “Jika ingin mengembangkan sepak bola, kita harus berfikir filosofinya, tidak hanya ketrampilan bermain sepak bola, kita harus memenuhi kebutuhan utama yaitu untuk menang, bermain bagus dan menjadi sukses,” jelasnya.
“Guna meraih sukses dalam bermain sepak bola, PS TNI harus menciptakan sistem pembinaan yang baik, pelatihan yang dilakukan saat ini sangat baik dan mereka pemain berbakat,” kata Joan Laporta.
Joan Laporta berpendapat bahwa, Asosiasi Sepak Bola Indonesia sudah dikelola dan diorganisir dengan baik dan kami di FC Barcelona mengatur secara akademis. “Kedatangan kami adalah untuk membantu sepak bola Indonesia guna menciptakan sistem secara akademis, dan berbagi mengenai kiat membangun sebuah klub agar meraih kesuksesan seperti yang dilakukan di FC Barcelona,” ujarnya. (emka)
Editor: Romandhon