NUSANTARANEWS.CO, New Delhi – Rudal jelajah supersonik berkemampuan nuklir BrahMos telah mulai melayani pesanan ekspor pertamanya sebesar $375 juta tahun ini dengan Filipina. CEO BrahMos Aerospace, Atul D Rane, berharap dapat mengantongi pesanan senilai $5 miliar hingga tahun 2025 mendatang, katanya kepada Reuters.
Rane juga menambahkan bahwa BrahMos Aerospace telah melakukan pembicaraan dengan Indonesia, Malaysia, dan Vietnam untuk penawaran rudal jelajah berkemampuan nuklir tersebut.
Program rudal jelajah supersonik make-in-India unggulan Perdana Menteri Narendra Modi adalah usaha patungan India-Rusia dengan kemitraan 50,5% India dan 49,5% Rusia.
Bukan itu saja, baru-baru ini tribuneindia-com (18/10), juga melaporkan bahwa perusahaan patungan India-Rusia pada akhir tahun ini akan segera memulai produksi senapan serbu AK-203 di sebuah fasilitas di Uttar Pradesh, kata Direktur Jenderal Rosoboronexport Alexander Mikheev.
“Pabrik Persenjataan Korwa siap untuk mulai memproduksi senapan serbu Kalashnikov AK-203 pada akhir tahun 2022,” kata Mikheev.
“Rencana kami mencakup 100 persen lokalisasi produksi senapan serbu legendaris Rusia tersebut di India,” tambahnya.
“Di masa depan, usaha patungan dapat meningkatkan produksi dan memodernisasi fasilitas untuk memproduksi senapan canggih berdasarkan platform senapan serbu Kalashnikov,” ungkapnya.
Kerjasama militer strategis India-Rusia tampaknya semakin erat dan mendalam. Hal tersebut memang tidak mengherankan karena secara tradisional Rusia adalah pemasok senjata utama India. (Banyu)