Lintas Nusa

HUT Bhayangkara Ke-73, Kapolres Nunukan Pimpin Ziarah ke Makam Pahlawan

Tabur Bunga Oleh Kapolres Nunukan Dalam Peringatan HUT Bhayangkara ke-73. (Foto Dok. NUSANTARANEWS.CO)
Tabur Bunga Oleh Kapolres Nunukan Dalam Peringatan HUT Bhayangkara ke-73. (Foto Dok. NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-73, Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro memimpin langsung dalam kegiatan ziarah ke makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan Jaya Sakti dan perarian Laut Nunukan.

Menurut Teguh, HUT Bhayangkara senantiasa dijadikan semangat juang para pahlawan perintis, pembela dan penjaga kemerdekaan RI.

Kegiatan ziarah di lakukan Rabu, 26 Juni 2019. Dimana upacara Ziarah di laksanakan pukul 08.00 WITA dan berahir sekitar pukul 11:00.

Dalam sambutanya selaku Inspektur Upacara, Teguh Triwantoro mengingatkan betapa berartinya perjuangan para pahlawan dalam sejarah berdirinya republik ini.

Hal tersebut, menurut Teguh harus senantiasa menjadi motivasi juang bagi semua anak bangsa terutama Kepolisian dalam mendedikasikan diri kepada Ibu Pertiwi.

“Apa yang telah dilakukan para Pahlawan adalah motivasi juang. Dan sebagai bangsa yang menjunjung tinggi peradaban, kita wajib meneruskan cita-cita para Pahlawan dalam menjaga kedaulatan NKRI,” ungkapnya.

Sementara upacara di TMP Jaya Sakti sendiri diikuti 4 (empat) Pleton yakni 1(Satu) Pleton Perwira, 1 (satu) pleton, Sat Sabhara, 1 (satu) pleton Brimob bersenjata, 1 (satu) Pleton Bhayangkari cabang Nunukan.

Baca Juga:  Wujudkan Pendidikan Hebat, DP Ponorogo Gelar Studi Tiru DP Surakarta

Upacara di awali dengan penghormatan kepada para arwah Pahlawan yang disemayamkan ditempat tersebut. Setelah pembacaan doa, kegiatan di lanjutkan dengan peletakan Karangan bunga ke tugu Taman Makam.

Sementara pada prosesi tabur bunga yang di laksanakan di Laut Nunukan, dimulai dari di Pelabuhan Lintas Batas Liem Hie Djung. Dengan mengunakan 2 Kapal Pol Air, rombongan menuju ke tengah laut dimana ditempat tersebut banyak para pahlawan yang gugur terutama saat konfrontasi RI- Malaysia sekitar 1962-1964.

Pewarta: Eddy Santri

Related Posts

1 of 3,050