Terbaru

Hasil Studi: Perasaan Cinta Kepada Pasangan Ditentukan Oleh Otak dan Pikiran

NUSANTARANEWS.CO – Psikolog dari University of Missouri-St. Louis dan Erasmus University Rotterdam mengungkapkan bahwa kita sebenarnya bisa mengendalikan hati dan perasaan diri kita sendiri dengan otak dan pikiran. Otak dan pikiran memiliki kekuatan tak terduga untuk menentukan seberapa besar kita mencintai seseorang. Para psikolog menyebutnya peraturan cinta.

Para psikolog melakukan sebuah studi untuk mempelajari 40 orang yang terbagi dalam dua jenis: 20 orang mereka yang sudah menjalin hubungan jangka panjang dengan pasangannya, dan setengah lainnya adalah mereka yang baru tiga bulan berpisah dari pasangannya.

Setiap peserta diminta untuk membawa 30 gambar-mitra mantan mereka . Pertama, mereka ditanya bagaimana mereka bisa tergila-gila dengan pasangannya sehingga sulit untuk berpisah. Di sini, yang diukur ialah gelombang otak mereka, dan para peneliti dalam tahap ini memandang positif potensi gelombang otak tersebut untuk mengetahui emosional yang relevan.

Para peserta kemudian diminta untuk melihat gambar-gambar dan pikiran positif tentang pasangan mereka, hubungan mereka dan masa depan hubungan mereka.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Doa Bersama Untuk Pilkada 2024

Untuk kedua kalinya, para peserta diminta untuk melihat foto mereka, tapi untuk berpikir pikiran negatif. Perasaan mereka dan gelombang otak yang kemudian dinilai lagi.

Studi ini menemukan bahwa setelah berpikir positif, orang akan merasa lebih lekat pada pasangan mereka dan gelombang otak positif mereka lebih kuat. Sebaliknya, setelah fokus pada pikiran negatif, hasilnya mereka merasakan gelombang otak positif itu melemah.

Kesimpulan dari penelitian ini menyebutkan bahwa perasaan cinta itu bisa dikendalikan oleh otak dan pikiran. Psikolog Harvard Medical School, Susan David menegaskan bahwa kontrol otak dan pikiran terhadap perasaan cinta itu ibarat raja dan ratu. Jadi bahkan jika kita tidak bisa benar-benar mengendalikan cinta, kita bisa membentuknya.

Tak sampai di situ, penelitian ini juga membeberkan beberapa hal yang membuat orang bisa jatuh cinta kembali dengan pasangan atau mantan pasangannya. Lakukan perubahan kecil. Menyapa pasangan anda akan membuat suana jadi hangat. Meski terbilang sedikit remeh, tetapi hal ini bisa membuat perbedaan. Kedua, tersenyum pada mereka. Ketiga, berpikir positif. Fokus pada hal-hal yang anda sukai tentang pasangan anda, bayangkan saat bahagia di masa depan dan menuliskannya.

Baca Juga:  Pengerahan Sistem Pertahanan THAAD di Israel Picu Eskalasi di Kawasan Regional

Keempat, seks. Studi menunjukkan bahwa orang yang membuat seseorang terpikat (kembali) dengan pasangannya karena mereka telah dan pernah berhubungan seks. Kelima, Jangan memusingkan dan meributkan hal-hal kecil. Cobalah untuk tidak memarahi pasangan anda hanya karena gagal untuk mengambil sampah keluar atau meninggalkan celana di lantai, dan ingat mereka tidak melakukannya karena mereka tidak mencintai anda.

Keenam, mencoba hal baru bersama-sama. Hal ini terbukti mampu membantu pasangan merasa lebih tertarik satu sama lain. Terakhir, ajukan pertanyaan, seperti Anda mungkin lakukan ketika pertama kali bertemu, saling bertanya tentang harapan dan impian. (Er)

Related Posts

1 of 16