NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dorektur Eksekutif IDM, Bin Firman Tresnadi mengatakan Exit Poll adalah survei yang dilakukan terhadap pemilih.
Jika Quick Count dilakukan semata-mata untuk penghitungan hasil pemilu secara cepat, maka Exit Poll memiliki 3 fungsi sekaligus.
Pertama, memprediksi perolehan suara dalam pemilu.
Kedua, mampu memetakan pola dukungan pemilih terhadap partai, capres maupun isunya, serta
Ketiga,mampu memberikan kontribusi yang luas bagi kebutuhan penelitian akademis.
“Exit Poll dilakukan pada saat proses pemilihan di TPS masih berlangsung dan begitu penghitungan di TPS hendak dilakukan, Exit Poll sudah selesai dilakukan,” kata dia, Jakarta, Rabu (17/4/2019).
“Obyek amatan untuk Quick Count obyeknya adalah TPS. Sedangkan Exit Poll adalah pemilih. Untuk Exit Poll di setiap TPS diseleksi 2 pemilih secara random,” papar Firman.
Adapun metodelogi Exit Poll yang digunakan adalah multistage random sampling dengan mengunakan TPS yang jadi pengamatan sebanyak 5475 TPS dari 810329 TPS di 34 Provinsi di 492 Kabupaten/Kota yang tertimbang secara proposional dengan jumlah TPS di setiap kota.
“Setiap TPS diambil dua sample pemilih yang baru keluar dari TPS dengan jenis kelamin 1 laki-laki dan 1 perempuan,” katanya.
Sehingga, lanjut dia, yang ikut serta dalam exit poll ini sebanyak 10950 pemilih.
Hasil Exit Poll ini memiliki Margin of Error kurang lebih (+/- ) 1,32% dengan tingkat kepercayaan 95 persen
Hasil Exit Poll sebagai berikut.
Pertama, untuk jenis kelamin yang menjawab pertanyaan Exit Poll yang dilakukan ini sebanyak 49,7 persen wanita, sebanyak 50,3 persen laki-laki.
Kedua, kandidat Capres-Cawapres yang dipilih ketika ditanyakan saat keluar dari TPS: Joko Widodo -Maruf Amin dipilih sebanyak 43,8 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipilih sebanyak 54,4 persen.
Tidak memberikan jawaban sebanyak 1,8 persen.
Sementara jawaban pemilih ketika ditanya alasan ikut pemilu presiden, yang menjawab kewajiban sebagai warga negara sebanyak 20.6 persen. Menyatakan hak sebagai warga negara 30,8 persen, menjawab ingin Indonesia lebih baik lagi sebanyak 48,6 persen.
(eda)
Editor: Eriec Dieda