NUSANTARANEWS.CO, Kota Malang – Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayor Jenderal Marga Taufiq mengatakan peringatan Hari Infanteri tak pernah terlepas dari sejarah perjuangan bangsa ketika mengusir, sekaligus mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI 70 tahun silam.
“Salah satu tonggak lahirnya Infanteri ialah, ketika terjadi agresi militer Belanda ke-2 pada tanggal 19 Desember 1948 silam,” kata Mayjen Taufiq, Kota Malang, Rabu (19/12/2018).
Pangdivif-2 Kostrad menuturkan saat itu, Jenderal Besar Soedirman mengeluarkan perintah yang ditujukan kepada prajurit untuk menjalankan siasat perang gerilya.
“Dari kejadian tersebut, prajurit Infanteri mendapat nilai-nilai ketokohan, kepemimpinan dan patriotisme dari sosok Jenderal Besar Soedirman,” ungkapnya.
Mayjen Taufiq menambahkan, tugas-tugas prajurit Infanteri kala itu tak dapat dipisahkan dari peran masyarakat yang ikut serta mendukung kesuksesan tugas prajurit Infanteri.
“Maka dari itu, tema semangat Yudha Wastu Pramuka Prajurit Infanteri Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat, yang kita usung saat ini mencerminkan jika prajurit Infanteri memiliki sikap tangguh, professional, modern serta mencintai sekaligus dicintai rakyat. Tema itu sangat sesuai dengan Hari Infanteri ke-70,” terangnya.
Peringatan Hari Infanteri 2018 di Kota Malang ini diwarnai dengan ajang Peleton Beranting (Tonting). Ajang Tonting, merupakan suatu acara yang sangat melekat di dalam sejarah perjuangan bangsa, sekaligus mengenang perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman ketika memimpin pasukannya selama berlangsungnya perang gerilya dari satu tempat, ke tempat lainnya dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI.
Sehubungan dengan hal itu, Komandan Korem (Danrem) 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo sangat mengapresiasi peran Pemda sekaligus masyarakat yang ikut serta mendukung berlangsungnya pelaksanaan Tonting yang menempuh jarak sejauh 223 kilometer.
Peleton Beranting itu, kata Danrem, diawali dari Kabupaten Nganjuk hingga berakhir di Kota Malang. “Terdapat 4 wilayah. Pertama diawali dari Kabupaten Nganjuk, Blitar, Jombang dan berakhir disini (Kota Malang, red),” ujar Kolonel Bagus.
“Kebetulan, Tonting peringatan HUT Infanteri ini berakhir di Kota Malang, dimana wilayah itu merupakan tanggung jawab kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda dan masyarakat atas partisipasinya,” tambahnya.
Dalam kegiatan Tonting itu, terbagi menjadi 2 kategori. Selain Ton Inti Yudha Wastu Pramuka Jaya, juga terdapat event Tonting kategori Ton pengantar Satuan TNI. Untuk Ton Inti Inti Yudha Wastu Pramuka Jaya, berhasil dijuarai oleh Yonif Para Raider 501/Kostrad dengan perolehan nilai sebesar 982.0.
Sedangkan untuk peringkat pertama Ton pengantar Satuan TNI, berhasil dijuarai oleh Yonkav 8/Kostrad dengan perolehan nilai sebesar 877.5.
(pnm/myp)
Editor: Almeiji Santoso