NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Masyarakat petani garam di Sumenep, Madura, menggelar aksi protes di DPRD Sumenep lantaran harga garam murah yang membuat para petani garam menjerit.
Sejumlah petani garam di Kabupaten Sumenep yang tergabung dalam Aliasi Pemuda Petani Garam menggelar aksi demontrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas kebijakan pemerintah telah melakukan impor garam yang selama ini merugikan petani garam lokal.
Pantauan di lokasi, para demontrasi melakukan orasi secara bergantian untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah melakukan impor garam yang telah mencekik perekonomian masyarakat bawah.
Para demontran juga melakukan penaburan garam lokal di pagar depan wakil rakyat, hal tersebut bentuk protes petani garam yang saat ini hargannya murah Rp 450 rupiah per kilogram.
Baca juga: Harga Garam Lokal Cuma Rp 300 Per Kg, BEM Nusantara Prihatin Nasib Para Petani di Jatim
Korlap aksi, Adi Soe menuturkan, tujuan aksi ini sebagai bentuk protes petani garam lokal terhadap pemerintah yang semena-mena melakukan impor garam, namun tidak memperhatikan nasib petani lokal yang saat ini tercekik dengan harga yang sangat murah yakni hanya 450 rupiah per kg.
“Penaburan garam di pagar depan Gedung DPRD Sumenep ini sebagai bentuk kekecewaan petani terhadap kebijakan pemerintah yang telah melakukan impor garam, hal itu tidak memperhatiakan nasip petani garam lokal yang saat ini menjerit dengan harga yang murah,” ungkap Adi, Jumat (19/7/2019).
Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma yang menemui massa aksi berjanji akan menyampaikan keluhan dan keinginan para petani garam lokal. Dia mengatakan, sebagai wakil rakyat dirinya akan terus berada di barisan rakyat.
“Wakil rakyat akan terus berjuang untuk kemaslahatan rakyat,” ucapnya.
“Kami di parlemen akan terus bersama rakyat untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, sehingga keinginan masyarakat dapat tercapai,” jelas politisi PKB itu.
Pewarta: M Mahdi
Editor: Eriec Dieda