Berita UtamaEkonomiLintas NusaTerbaru

Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Erma Susanti mengatakan untuk mengatasi kenaikan harga beras seperti sekarang ini, Propinsi harus menghitung surplus atau deficit terkait kesediaan pangan di Jawa Timur.

“Harus dihitung terlebih dahulu untuk tataran Jawa Timur dimana untuk produksi masih surplus,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Erma mengatakan Dinas Pertanian Jawa Timur  harus menghitung surplus apa tidak soal stok pangan di Jawa Timur. Menurut wanita yang juga aktivis ini mengatakan perlu juga adanya mitigasi agar tidak terjadi gagal panen.

”Kalau ada mitigasi tentunya bisa mencegah adanya gagal panen yang tidak terlalu jelek,” terangnya, kamis (7/3/2024).

Dibeberkan olehnya, dengan adanya mitigasi tersebut, diharapkan bisa mencegah hal terburuk lagi untuk menghindari gagal panen yang lebih buruk lagi. ”Jawa Timur itu dikenal sebagai lumbung pangan, jadi harus ada mitigasi yang kuat bisa mencegah untuk menghindari gagal panen jika adanya banjir yang melanda di suatu daerah,” jelasnya.

Baca Juga:  NATO Terus Meningkatkan Tekanan Pada Serbia

Terpisah, beberapa waktu lalu Pj Gubernur Jawa Timur Adhi Karyono mengatakan penyebab harga beras masih di atas HET di wilayah Jatim. Salah satu penyebabnya ialah naiknya harga gabah kering. “Harga gabah kering giling di tingkat petani memang mengalami kenaikan,” kata Adhy di Surabaya.

Adhy membeberkan harga gabah kering giling di tingkat petani naik mencapai Rp 7.320/kg atau sekitar 44,6% dari harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 5.000/kg. Mantan Sekdaprov Jawa Timur itu mengatakan bahwa Pemprov Jatim telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra untuk menjaga kestabilan harga seperti Bulog dan BUMD.

Dia juga meminta Disperindag Jatim, BUMD serta mitra lainnya menggelar pasar murah di sejumlah titik. Maka dari itu, intervensi seperti pasar murah inilah yang menjadi salah satu solusi. Sejumlah bahan pokok di Jawa Timur (Jatim) memang mengalami kenaikan.Salah satu yang kenaikan harganya terus berlangsung dan cukup tinggi adalah beras.Harga beras di Jawa Timur selama 30 hari terakhir terus mengalami peningkatan.

Baca Juga:  Risma Sudah Lama Hengkang, Masyarakat Surabaya Lebih Pilih Khofifah di Pilgub Jawa Timur

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga rata-rata untuk komoditas beras medium Rp 11.868.Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sumenep Rp 14.650, dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Tulungagung Rp 10.866,-

Kemudian untuk harga rata-rata beras premium Rp 15.153,- Harga rata-rata tertinggi di Kota Probolinggo Rp 16.500,- sedangkan harga rata-rata terendah di Kabupaten Mojokerto Rp 12.487.Meski demikian, stok komoditas ini diklaim aman hingga beberapa bulan ke depan. (setya)

Related Posts

1 of 60