Mancanegara

Hadapi Cina, AS Tempatkan Sistem Pertahanan Rudal Aegis Ashore di Guam

Hadapi Cina, AS tempatkan sistem pertahanan rudal Aegis Ashore di Guam.
Hadapi Cina, AS tempatkan sistem pertahanan rudal Aegis Ashore di Guam. Komandan INDOPACOM menginginkan Aegis Ashore di Guam pada tahun 2026. tampak Kapal induk Angkatan Laut AS Theodore Roosevelt ditambatkan di dermaga Naval Base Guam pada 15 Mei 2020/Foto: defensenews.com

NUSANTARANEWS.CO – Hadapi Cina, AS tempatkan sistem pertahanan rudal Aegis Ashore di Guam. Laksamana Phil Davidson, Komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (21/7) lalu bahwa dirinya berharap dapat segera mengaktifkan sistem pertahanan rudal lain di Guam dalam beberapa tahun mendatang.

Pernyataan Komandan Komando Indo-Pasifik itu dikeluarkan terkait dengan adanya laporan pengembangan rudal balistik Cina yang baru yang dapat menjangkau Guam. Rudal baru Cina itu kemudian dijuluki “Guam killer”.

Pengumuman itu tampaknya tidak terlepas dari pembatalan pembelian sistem pertahanan udara Aegis Ashore oleh pemerintah Jepang pada bulan Juni lalu, di mana Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang membatalkan pembelian rudal tersebut karena masalah teknis dan biaya.

Merujuk pada perkembangan pesat teknologi rudal Cina baru-baru ini, Davidson mengatakan bahwa musuh-musuh AS akan memiliki teknologi canggih pada tahun 2026 yang dapat mengalahkan sistem pertahanan rudal AS saat ini.

Baca Juga:  Rezim Kiev Wajibkan Tentara Terus Berperang

“Prioritas Nomor 1 saya yang paling penting adalah mengimplementasikan Strategi Pertahanan Nasional dengan cepat, langkah pertama adalah membuat kapasitas pertahanan udara 360 derajat yang persisten dan terintegrasi di Guam,” kata komandan komando militer tertua dan terbesar di Amerika, yang berbasis di Hawaii.

Pada bulan April, Davidson telah meminta kepada Kongres untuk pendanaan tambahan bagi instalasi pertahanan rudal balistik baru di Guam. Davidson juga menekankan pentingnya membuat sistem pertahanan baru di Hawaii, Guam, dan wilayah Pasifik terutama untuk menghadapi ancaman rudal balistik Cina yang mampu mencapai daratan AS, serta persenjataan hipersonik baru yang dapat menembus jaringan pertahanan rudal AS saat ini.

Dalam pertemuan dengan Kongres itu, Davidson dengan tegas menyebut bahwa Cina adalah “ancaman strategis jangka panjang terbesar bagi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”. (Banyu)

Davidson mengatakan bahwa dirinya telah mengajukan anggaran sebesar US$ 5,2 miliar dolar untuk periode lima tahun untuk menginstalasi sistem pertahanan rudal canggih Aegis Ashore di Guam.

Related Posts

1 of 3,050