Berita UtamaFeatured

Gunung Agung “Batuk-Batuk”, Status Penerbangan Langsung Merah

NUSANTARANEWS.CO – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan level peringatan penerbangan menjadi merah menyikapi aktivitas Gunung Agung, Bali, yang erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 6.142 meter di atas permukaan laut (mdpl).

PVMBG melalui Vulcano Observatory Notice to Aviation (VONA) mengeluarkan status baru untuk peringatan penerbangan itu pada Sabtu (25/11/2017) malam setelah sebelumnya berada dalam status “orange“. VONA menyebutkan abu vulkanik bergerak ke timur-tenggara mengikuti arah angin.

Seperti diketahui, Gunung Agung di Pulau Bali erupsi untuk kedua kali dalam sepekan pada hari Sabtu (25/11/2017), dan berdampak pada penerbangan internasional. Erupsi ini merupakan yang pertama kalinya dalam kurun waktu 54 tahun terakhir – yakni tahun 1963 yang menewaskan sekitar 1.000 orang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia mengatakan gunung setinggi 3.014 meter itu kembali erupsi pada sekitar pukul 5.30 sore hari Sabtu (25/11/2017). Badan itu mengatakan erupsi itu kecil, dan abu vulkanis naik hingga sekitar 1.500 meter.

Baca Juga:  KPU Nunukan Menggelar Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara Calon DPD RI

Erupsi dengan ketinggian 2.000 meter dari puncak kawah gunung terpantau terjadi sekitar pukul 05.05 WITA, dilanjutkan erupsi berikutnya terjadi sekitar pukul 05.45 WITA dengan ketinggian semburan mencapai 3.000 meter dari puncak kawah gunung berapi yang memiliki ketinggan 3.031 mdpl.

Info Grafis Volcano
Info Grafis Volcano

Peningkatan level peringatan ini terkait dengan penerbangan di sekitar Bali yang terkena awan abu vulkanik yang bergeser menutup bandara.

Meski berstatus “merah”, pihak berwenang Bandara Ngurah Rai menyatakan bahwa bandara internasional tersebut masih beroperasi normal untuk penerbangan sambil tetap memantau sebaran abu vulkanik.

Hingga saat ini, 22 penerbangan maskapai asing untuk rute internasional termasuk satu rute domestik batal terbang dari dan menuju Bali. Bila erupsi terus berlanjut, dikhawatirkan akan berdampak pada industri pariwisata di Indonesia, khususnya di Bali.

Sejauh ini belum ada evakuasi baru atau perpanjangan zona larangan terbang di pulau ini.

Berdasarkan informasi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu, sebaran abu vulkanik dari gunung berapi di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, ini hingga pukul 08.30 WITA mengarah ke Pulau Lombok.

Baca Juga:  Berikut Nama Caleg Diprediksi Lolos DPRD Sumenep, PDIP dan PKB Unggul

Menurut sutopo, abu vulkanik masih terus keluar dari kawah yang berpotensi menjadi ancaman bahaya bagi masyarakat. Pada Sabtu, erupsi freatik terus terjadi dan semburan abu vulkanik jatuh di Desa Besakih, Desa Penampatan, Desa Temukus, di lereng barat daya gunung tersebut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta kepada masyarakat agar segera mengungsi dari desa-desa yang berada dalam di radius enam hingga 7,5 kilometer (km) dari gunung. Ribuan masker telah dibagikan dan masyarakat diminta tetap menggunakan masker tersebut saat berada di luar ruangan. (Aya)

Related Posts

1 of 9