NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO), Bastian P. Simanjuntak menilai bahwa pelaksanaan Pilkada, khususnya di DKI Jakarta menjadikan warganya saling membenci satu sama lain. Hal itu diakibatkan karena beda pilihan. Padahal harusnya malah sebaliknya.
“Warga Jakarta harus menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia. Warga Jakarta harusnya bergembira penuh suka cita menyambut pemimpin yang akan hadir melalui mekanisme yang kita sepakati bersama,” kata Bastian dalam keterangannya kepada Nusantaranews, Kamis (6/4/2017).
Menurut Bastian pilkada DKI Jakarta putaran kedua atau putaran final lebih mengkhawatirkan dibandingkan putaran awal.
“Tersisa dua paslon seolah Jakarta terbagi dua kawasan pula. Skenario curang melalui fitnah lisan maupun tulisan yang telah dan akan dilakukan hendaknya dihentikan segera. Kita tak ingin pilkada menjadi perang batarayuda, atau perang-perang lain yang menumpahkan darah dan menyimpan dendam,” harap dia.
Bagi GEPRINDO, lanjut Bastian, dampak semakin tingginya tensi politik bukan hanya pada instabilitas politik, akan tetapi akan juga pada warga secara umum.
“Iklim investasi secara tidak langsung akan berimbas, gejolak ekonomi tak terhindari dan produktifitas warga dalam bekerja pun menurun, hal itu sesuatu yang merugikan kita semua tanpa kecuali,” ungkapnya.
Karena itu, GEPRINDO menghimbau kepada semua pihak agar menciptakan pilkada yang jujur tanpa kecurangan dan tanpa fitnah karena hal itu merupakan cita-cita besar kita bersama.
“Pilkada yang demikian akan melahirkan pemimpin yang kita harapkan, pemimpin yang paham keinginan warga Jakarta dan mampu mengimplementasikannya. Gubernur yang terpilih karena curang dan fitnah akan melahirkan kecurangan-kecurangan lainnya selama ia memimpin,” sambung Bastian.
Pihaknya juga berharap warga Jakarta tidak terhasut untuk berbuat curang atau tidak tergiur dengan uang sehingga ikut-ikutan melakukan kecurangan.
“Semoga 19 April 2017 menjadi pesta kemenangan bersama, kemenangan warga Jakarta yang mendambakan pemimpin jujur, cerdas, komunikatif, aspiratif, serta membawa Jakarta dan warganya sejajar dengan kota-kota megapolitan dunia lainnya, tutup Bastian berharap.
Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman