Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Legislator Istu Hari Subagio: Pancasila Falsafah Tertinggi Bangsa

Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Legislator Istu Hari Subagio: Pancasila Falsafah Tertinggi Bangsa
Gelar sosialisasi wawasan kebangsaan, Legislator Istu Hari Subagio: Pancasila falsafah tertinggi bangsa/Foto: Ketua Komisi A DPRD Jatim Mayjen TNI (Purn) DR. Istu Hari Subagio.

NUSANTARANEWS.CO, Nganjuk – Nilai-nilai empat konsensus kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus menjadi pedoman untuk menjawab tantangan berbangsa pada masa kini dan masa datang. Hal ini disampaikan Ketua Komisi A DPRD Jatim Mayjen TNI (Purn) DR. Istu Hari Subagio saat menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di Nganjuk, Senin (6/12).

Ditegaskan Istu bahwa Nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus nasional karena kalau empat pilar salah satunya adalah Pancasila sudah sebagai menjadi dasar negara, jadi bukan menjadi pilar lagi,padahal Pancasila sudah merupakan dasar negara dan merupakan falsafah tertinggi untuk dipedomani serta merupakan why of lite.

Jadi bagi warga negara Indonesia bahwa Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup dan hal-hal yang dijalankan setiap hari harus bersumber kepada Pancasila. Karena di dalam Pancasila terdapat nilai esensinya yang harus dikenal oleh masyarakat luas.

Baca Juga:  Abu Hasan Siap Maju sebagai Calon Bupati Sumenep: Perjuangan dan Pengabdian untuk Kemajuan Daerah

“Pancasila mempunyai nilai dasar, fundamental yang tidak boleh berubah yaitu ke lima sila dari Pancasila tersebut,” terang Istu.

Kelima sila dari Pancasila tersebut,  Lanjut Istu, telah mendasari tentang nilai nilai instrumental yaitu Nilai-nilai  yang berdasarkan hukum yang dijabarkan melalui hukum dasar kita yakni UUD 1945 dengan beberapa turunannya UU yang di buat Pemerintah maupun  Peraturan Pemerintah (PP) hingga Peraturan Daerah (Perda) semuanya harus mengacuh pada Nilai-nilai dasar Pancasila.

Kemudian yang lebih penting lagi soal nilai praktis atau nilai fraksis, harus dipedomani dalam kehidupan sehari hari oleh warga negara, bagaimana cara menjadi warga negara yang baik sudah diatur dalam Pancasila mulai dari sila pertama hingga sila ke lima. Bila dijabarkan dalam kehidupan kita maka akan lebih baik dalam segala hal dan kondisi apapun.

“Baik Profesi pedagang, pengusaha, pegawai negeri, tokoh agama dan lainya jika dalam kehidupannya bersumber dari nilai-nilai Pancasila maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi baik,” ucap mantan gubernur Akmil ini.

Baca Juga:  Silaturrahim Kebangsaan di Hambalang, Khofifah Sebut Jatim Jantung Kemenangan Prabowo-Gibran

Apalagi di era globalisasi saat ini, di mana nilai-nilai dan teknologi yang semakin canggih telah membuat masyarakat terlena dan tidak was-was.

Oleh karena itu, pihak DPRD Jatim saat ini gencar menggelar sosialisasi tentang wawasan kebangsaan.

“Semoga sosialisasi wawasan kebangsaan dengan tema Globalisasi versus Nilai-nilai kebangsaan ini diharapkan dapat terus mepertahankan nilai-nilai substantif kabangsaan di tengah terpaan globalisasi teknologi canggih. Sehingga nilai ketimuran, kesopanan tetap terjaga dan terus kita pedomani serta tidak boleh luntur,” tegas mantan Pangdam Bukit Barisan ini. (setya)

Related Posts

1 of 3,049