Ekonomi

Februai 2018 Ekspor Jagung 57.650 Ton, November Impor 100 Ribu Ton

Impor Jagung vs Ekspor Jagung (Ilustrasi/Istimewa)
Impor Jagung vs Ekspor Jagung (Ilustrasi/Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kebijakan pemerintah mengimpor jagung sebanyak 100 ribu ton cukup mengejutkan. Pasalnya, selama ini produksi jagung dalam negeri diprediksi akan surplus. Optimisme surplus produksi jagung nasional benar benar tampak akan tercapai ketika Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada 14 Februari 2018 lalu melepas sebanyak 57.650 ton jagung untuk tujuan ekspor ke Filipina.

“Hari ini, syukur Alhamdulillah, kita bisa ekspor jagung. Kita putar keadaan,” kata Amran, pada Selasa, 14 Februari 2018 lalu.

Setahun sebelumnya, tepatnya 17 Januari 2018, Mentan Amran telah menargetkan swasembada pangan akan tercapai sampai akhir 2019. Salah satu komoditas yang ditargetkan yakni tidak akan ada impor jagung dalam dua tahun ke depan.

Untuk itu, ia melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah guna mendongkrak produksi jagung nasional dan menutup impor jagung.

Namun harapan berswasembada jangung itu tampaknya pupus, ketika baru baru ini, pemerintah mengumumkan untuk melakukan impor jagung sebanyak 100 ribu ton.

Baca Juga:  Penyumbang Terbesar, DBHCHT Jawa Timur Layak Ditambah Tahun 2025

Baca Juga:
Mentan Lepas 57.650 Ton Jagung Tujuan Ekspor ke Filipina
Ini Cara Mentan Amran Stop Impor Jagung

Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution mengatakan soal impor jagung sebanyak 100 ribu ton murni usulan Mentan (Menteri Pertanian) Amran Sulaiman.

“Menteri Pertanian mengusulkan kita impor,” kata Darmin di Jakarta, Sabtu, 3 November 2018.

Alasan dilakukannya impor, kata dia, karena terjadi kelangkaan jagung dalam negeri sehingga membuat harga jagung untuk pakan ternak menjadi mahal. “Ya, jadi jagung itu harganya kan naik, padahal itu diperlukan,” ungkapnya.

Baca Juga: Menko Perekonomian Sebut Impor Jagung Usulan Mentan

Untuk itu, mengenai impor jagung sebanyak 100 ribu ton lanjut dia, akan dilakukan segera. Dan rencananya pihak yang mengeksekusi adalah Bulog. “Secepatnya, tapi Bulog yang akan melakukan ini. 100 ribu ton,” terangnya.

Pewarta: Adhon Emka
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,061