NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Berbagai deretan citra buruk Joko Widodo di mata masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi Erick Thohir yang didaulat menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menghadapi Pilpres 2019. Disebut-sebut akan menggaet suara milenial, Erick juga diharapkan dapat menjaring suara kalangan pengusaha.
Menurut praktisi politik asal Ponorogo, Supriyanto, ke depan Erick Thohir akan dihadapkan pada persepsi negatif masyarakat luas terhadap kinerja ekonomi Jokowi selama 4 tahun memimpin pemeintahan.
“Justru menurut pengamatan saya di lapangan, problem besar yang dihadapi Jokowi sekarang ini adalah bagaimana cara untuk meyakinkan masyarakat arus bawah, wong cilik yang sekarang hidupnya secara ekonomi semakin berat dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, dan naiknya beban masyarakat yang harus dibayar seperti pajak, tarif listrik, BBM, gas, dan lainya,” kata dia di Ponorogo, Senin (10/9/2018).
Persoalan lain yang juga tak kalah pentingnya ialah menyempitnya lapangan pekerjaan. Dalam kampanye 2014 silam, Jokowi berjanji membuka lapangan pekerjaan sebanyak 10 juta tetapi menuai pro-kontra lantaran dianggap tak berpihak kepada pekerja Indonesia. Kondisi ini diperparah dengan diterbitkannya PP 20 Tahun 2018 Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang dinilai akan semakin menyingkirkan tenaga kerja lokal.
Menurunnya harga sebagian komoditas hasil pertanian seperti tebu, jahe, kunyit dan lain-lain juga dipandang menjadi problem lain dari bingkai kinerja ekonomi Jokowi.
“Kondisi sosial ekonomi sekarang ini mempunyai impact terhadap penurunan daya beli masyarakat. Hal ini terlihat dengan semakin merosotnya omset penjualan pada kegiatan perdagangan kecil di masyarakat. Banyak pedagang kecil di pedesaan mengeluh karena sulitnya mencari keuntungan dari usahanya,” jels Supriyanto.
Dengan fakta merosotnya perekonomian masyarakat Supriyanto memprediksi Erick Thohir sebagai ketua tim kampanye Jokowi akan kesulitan menyelesaikan sentimen negatif terhadap Jokowi.
“Barang kali Erick Thohir akan lebih mudah mengelola perusahaannya yang tersebar di beberapa negara dibandingkan dengan harus menyelesaikan persepsi negatif terhadap persoalan ekonomi nasional di mata masyarakat kecil dalam kurun waktu kurang lebih 8 bulan ke depan ini,” tandasnya.
Diketahui, Erick Thohir ditunjuk menjadi Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf atas pertimbangan dirinya mewakili kaum milenial dan memiliki kemampuan manajerial yang baik. Dia akan dibantu oleh sejumlah tokoh terkemuka untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Salah satu mitra Erick dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin ialah Lodewijk F Paulus, seorang pensiunan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, serta mantan Danjen Kopassus ke-24.
Nama beken lainnya seperti Moeldoko, Abdul Kadir Karding, Johnny G Plate, Arsul Sani, Herry Lontung Siregar, Hajriyanto Y Thohari dan Eriko Sotarduga.
Nama tak asing lain yang masuk dalam keanggotaan TKN di antaranya Bambang DH, Marwan Jafar, Effendi Choirie, Gede Pasek Suardika, Ahmad Basarah, Johan Budi, Aria Bima, Meutya Viada Hafid , Cathy Sharon, Kirana Larasati, Juri Ardiantoro, Zelda Savitri, Putra Nababan, dan masih banyak lagi. (bya/gdn/mnh)
Editor: Banyu Asqalani