NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyebut Enzo Zenz Allie, calon prajurit taruna Akademi TNI sebagai orang hebat. Pasalnya, Enzo memilih menjadi warga negara Indonesia (WNI) dan tidak memilih jadi warga negara Prancis.
“Saya terus terpikir tentang Enzo Zenz Allie yang saya tidak kenal. Tetapi karena saya pernah menjadi Panja UU Imigrasi yang senapas dengan UU Kewarganegaraan, saya ingin sedikit memberi catatan,” ujar Fahri seperti dikutip dari keterangan yang diunggahnya ke media sosial, Jumat (16/8/2019).
“Saya tidak kenal Enzo Zenz Allie tapi saya kenal Clovis. Mereka sama-sama berdarah campuran Indonesia (Ibu) dan Perancis (Bapak). Saya mengenal baik Ibu dan Bapak Clovis, Pak Rene dan Ibu Julie yang saya kenal saat saya sebagai ketua Panja UU Imigrasi UU No.6/2011,” sambungnya.
Indonesia, kata dia, tidak menganut kewarganegaraan ganda atau dual citizenship. Clovis, lanjutnya, telah memilih menjadi WNI dan demikian pula Enzo Zenz Allie.
“Saat itu, saya mengenal dan belajar banyak dari warga negara Iindonesia yang menikah dengan warga negara asing. Lalu, lahirlah anak-anak mereka yang memiliki keunikan secara fisik. UU kewarganegaraan dan UU Imigrasi melalui Panja DPR mengadakan dengar pendapat dengan mereka,” jelas Fahri.
“Lalu, UU memberikan pilihan kepada mereka setelah umur 18 tahun mau memilih menjadi Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing, karena kita tidak menganut kewarganegaraan ganda (dual citizenship). Enzo Zenz Allie dan Clovis telah memilih menjadi WNI. Sesuatu yang hebat,” lanjut dia.
Disebut hebat, kata dia, karena menjadi warga negara Perancis adalah warga negara yang penuh kemudahan dan jaminan. “Satu yang pasti, passport anda akan menjadi passport yang mendapat kemudahan visa ke seluruh dunia. Juga mendapat ‘baik sangka’ sebagai warga dunia kelas satu,” terangnya.
Dia menambahkan, takdir mengantarkan Enzo dan Clovis menjadi anak dari pernikahan campuran warga negara. “Bahkan juga berbeda agama, Clovis beragama Katolik dan Enzo Zenz Allie nampaknya beragama Islam. Enzo berpendidikan dasar di Perancis dan Clovis berpendidikan lanjutan di sana. Keduanya WNA,” imbuh Fahri.
“Pak Rene dan Ibu Julie, orang tua Clovis dan sahabat saya punya pabrik di Jogja. Nampaknya mereka mempersiapkan anaknya menjadi penerus usaha keluarga. Sementara ayah Enzo Zenz Allie, Jean Paul Francois Allie telah wafat dan Ibunya Siti Hajar dari Sumut menitipnya di pesantren,” kata Fahri lagi.
Dengan demikian, lanjutnya, jadilah Enzo sebagai anak pesantren alias santri yang belajar agama Islam. “Jadilah Enzo Zenz Allie anak pesantren alias santri yang belajar agama Islam. Dan suatu hari, mungkin ia pergi dengan para sahabatnya membawa bendera bertulis kalimat tauhid, padahal ia bercita-cita menjadi tentara Indonesia,” pungkasnya. (ach/eda)
Editor: Eriec Dieda