Enggan Turuti Kemauan AS, Presiden Trump Stop Bantuan Militer ke Pakistan

Tentara militer Pakistan (Military of Pakistan) terus memerangi kelompok militan Lashkar-e-Islam di daerah suku Khyber. Foto: EPA

Tentara militer Pakistan (Military of Pakistan) terus memerangi kelompok militan Lashkar-e-Islam di daerah suku Khyber. Foto: EPA

NUSANTARANEWS.CO – Sikap tegas Pakistan yang menolak intervensi Amerika Serikat dalam menjaga keamanan di kawasan berbuah sanksi. Washington memutuskan untuk menahan bantuan militer senilai 255 juta dolar AS setelah Presiden Donald Trump menuduh Islamabad melindungi kelompok teroris.

“Amerika Serikat sudah tak ada rencana untuk menghabiskan 255 juta dolar untuk membiayai militer Pakistan,” kata Trump dikutip Fox News, Selasa (2/1/2018).

AS sendiri memaksa Pakistan untuk mengikuti starategi Pentagon dalam menghadapi militan Afghnistan. Salah satu strategi tersebut ialah AS diperkenankan untuk mendirikan basis militer di Pakistan. Washington sendiri kini tengah was-was menghadapi kekuatan Taliban di Afghanistan yang semakin tak terbendung. AS juga berusaha melakukan berbagai cara untuk menumpas Taliban setelah tak kunjung menang dalam 16 tahun perang di Afghanistan.

Salah satu langkah yang ditempuh ialah memaksa Pakistan menerapkan kebijakan yang telah disusun Pentagon karena AS menganggap Pakistan merupakan wilayah strategis untuk memburu Taliban karena dua negara berbatasan langsung.

Namun, tahun 2016 lalu komandan militer Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa telah menegaskan bahwa negaranya menolak wilayah kedaulatannya untuk dijadikan markas militer AS guna menyusun rencana dan melancarkan serangan teror terhadap Afghanistan, negara tetangganya tersebut. Bagi Bajwa, hubungan AS dan Pakistan harus didasarkan pada harga diri dan martabat.

“Kami tidak berkompromi hal-hal yang menyangkut kedaulatan dan martabat kami. Ruang hanya tersedia jika Washington menerima kekalahan dan kegagal mereka di Afghanistan,” kata Menlu Pakistan Khawaja Asif.

Sikap tegas Pakistan inilah yang kemudian memantik kemarahan Presiden Trump. Ia mendesak agar Pakistan lebih keras dan serius terhadap teroris dan militan di wilayahnya. AS bahkan berjanji akan memberikan bantuan keamanan di masa depan jika Pakistan mau mengikuti kebijakan dan strategi Pentagon.

Bagaimana pun, selama ini Pakistan merupakan mitra AS untuk wilayah Asia Selatan. Washington kemudian mengungkit-ungkit hubungan kedua negara selama bertahun-tahun untuk membujuk Pakistan tetap setiap pada Amerika.

Sekadar catatan, AS juga sempat menuduh Islamabad membiarkan kelompok militan membangun pusat komandonya di wilayah kedaulatan Pakistan. Namun, tuduhan AS tersebut berkali-kali telah dibantah. Selain itu, Osama bin Laden, mantan pemimpin organisasi Al-Qaeda yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan 9/11 ditemukan sekaligus dibunuh oleh pasukan AS di Pakistan pada tahun 2011 silam. (red)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version