NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kementerian Perdagangan Pakistan mengumumkan bahwa Islamabad telah mengeluarkan kebijakan khusus terkait barter perdagangan dengan Iran, Afghanistan, dan Rusia untuk beberapa komoditas termasuk minyak dan gas alam.
Pakistan dilaporkan telah semakin melangkah maju dalam aliansi perdagangan dengan Iran dan Suriah dengan penerapan perjanjian perdagangan barter.
Kementerian Perdagangan telah memperkenalkan Mekanisme Perdagangan Barter Bisnis ke Bisnis (B2B) 2023. Ini akan memungkinkan Pakistan untuk terlibat dalam pertukaran yang saling menguntungkan.
Menurut Pakistantoday.com, di bawah aturan baru, Pakistan dapat mengekspor berbagai macam komoditas barang ke Afghanistan, Iran, dan Rusia.
Sektor pertanian Pakistan akan sangat diuntungkan dengan mengekspor daging, buah-buahan, sayur-sayuran, dan beras sekaligus menunjukkan kualitas dan keragaman produknya ke pasar internasional.
Selain itu, industri tekstil Pakistan akan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengekspor produk tekstil dan peralatan olahraga ke Iran dan Afghanistan sebagai hasil dari perjanjian ini.
Sebaliknya, Pakistan akan mengimpor komoditas penting dari Iran, Rusia, dan Afghanistan, termasuk minyak mentah, LNG, dan LPG – untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Sistem barter strategis ini tidak hanya akan memastikan pasokan sumber daya energi yang stabil tetapi juga berkontribusi untuk mengurangi ketergantungan negara pada metode perdagangan selama ini.
Pakistan juga dapat mengimpor barang lain dari Iran seperti produk kimia, pupuk, buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah. Hal ini akan memperluas akses pasar negara. (Banyu)
