NUSANTARANEWS.CO – Anggota Komisi VII DPR RI, Harry Poernomo mengungkapkan bahwa dugaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait monopoli harga gas yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) Tbk bisa jadi salah.
Pasalnya, menurut Harry, dalam penetapan harga gas tersebut, Pemerintah juga ikut berkontribusi. Jadi, PGN tidak secara sepihak dalam menentukan harga jual gas tersebut.
“Bisa Jadi KPPU salah. Saya kira tidak ada monopoli, karena memang dalam hal ini ada juga intervensi Pemerintah yaitu melalui BP Migas,” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (28/9).
Kendati demikian, Harry mengakui, harga gas yang dijual oleh PGN, baik untuk sektor industri maupun rumah tangga masih terbilang cukup mahal. Padahal, lanjut Harry, PGN akan tetap untuk jika pihaknya mau menurunkan
harga gas tersebut.
“Tapi memang harga gas PGN itu terlalu mahal, kita akui itu. Seharusnya memang bisa lebih murah,” ujarnya.
Sebenarnya, Harry menambahkan, Pemerintah bisa meminta PGN untuk menurunkan harga gas tersebut. Bahkan seraya berkelakar, menurut Harry, ada 1001 cara jika Pemerintah memang mau menurunkan harga tersebut.
“Salah satunya, Pemerintah bisa menurunkan harga gas itu dengan cara melakukan efisiensi pada sejumlah kegiatan-kegiatan yang tidak perlu,” katanya. (Deni)